Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CAIRO – Pemimpin Houthi Yaman yang didukung Iran mengatakan pihaknya kini tidak ada lagi kapal-kapal barang yang terafiliasi dengan Israel berani berlayar di Teluk Aden dalam sepekan terakhir.
Houthi Yaman mengklaim berhasil mencegah kapal-kapal terafiliasi dengan Israel melintas Teluk Aden sepekan ini.
"Amerika Serikat dan Inggris gagal mengamankan jalur kapal mana pun yang menuju Israel. Mereka tidak mampu melindungi kapal-kapal ini. Mereka bahkan tidak bisa lagi melindungi kapal Amerika-Inggris, dan ini adalah kemenangan nyata dan besar bagi kami," kata Abdul Malik al-Houthi, dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/2/2024).
Militan Houthi yang menguasai wilayah terpadat di Yaman telah berulang kali menembaki kapal komersial internasional sejak pertengahan November 2023.
Target mereka adalah kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan Amerika Serikat, Inggris atau Israel, menurut sumber pelayaran dan asuransi.
“Agenda Israel, Amerika dan Inggris berupaya untuk mengakhiri masalah Palestina,” kata al-Houthi.
Houthi Yaman mengatakan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah dilakukan sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Baca juga: Militer AS Kembali Luncurkan Rudal ke Situs Houthi Yaman, Targetkan 14 Peluncur Rudal
Serangan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan untuk menghentikan perjalanan ke Laut Merah dan memilih rute yang lebih panjang dengan memutar di sekitar benua Afrika, dan pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan balasan di seluruh Yaman.
Baca juga: Houthi: AS dan Inggris Sudah Lancarkan 300 Serangan ke Yaman Sejak Bulan Lalu
Meski begitu serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang menargetkan Yaman, Irak, Iran, dan Suriah justru mendapat kecaman dari berbagai pihak. Mereka menilai serangan tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan Amerika Serikat.