TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-725 pada Minggu (18/2/2024).
Kematian pemimpin oposisi Rusia, yang dikenal sebagai kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny menjadi perbincangan internasional
Para menteri luar negeri dari G7 menuntut Kremlin mengklarifikasi sepenuhnya terkait kematian Navalny.
Mereka bertemu di Munich pada hari Sabtu (17/2/2024).
Sementara itu, ibu dari Navalny dan pengacaranya diberitahu pada hari Sabtu (17/2/20240 bahwa dia terkena “sindrom kematian mendadak”.
Namun, pengacara Navalny lainnya diberitahu oleh komite investigasi penjara bahwa penyebab kematiannya belum diketahui, kata juru bicara Navalny.
Navalny ditemukan meninggal dunia di sebuah penjara di utara lingkaran Arktik, pada Jumat (17/2/2024).
Layanan penjra Wilayah Yamalo-Nenets, tempat pria 47 tahun menjalani hukumannya melaporkan kepada TASS, Navalny meninggal secara misterius pada Jumat (16/2/2024) sore.
Sebelum kematiannya, pria itu terlihat berjalan-jalan, kemudian mengalami sesak nafas dan meninggal dunia.
Sumber layanan RT Rusia menyebutkan, Navalny mengalami pembekuan darah.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menerangkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia (FSIN) mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menyelidiki kematian Alexei Navalny.
Baca juga: Alexei Navalny Berada di Sel Isolasi di Koloni Penjara Terpencil di Lingkar Arktik
"FSIN sedang mengambil semua langkah yang perlu diambil dalam situasi seperti ini,” kata Peskov kepada wartawan.
"Oleh karena itu, penyelidikan khusus tidak diperlukan," tambahnya.
Ia menambahkan, Putin selalu mendapat informasi mengenai situasi tersebut.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-725
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sudah sangat putus asa.
Ia sekali lagi memohon senjata baru setelah pasukannya menarik diri dari Avdiivka.
Selama Konferensi Keamanan Munich, Zelensky menjelaskan bahwa melambatnya pasokan senjata berdampak langsung pada (situasi) garis depan dan memaksa Ukraina menyerahkan wilayahnya. - Zelensky juga mengatakan kepada para pemimpin dunia untuk tidak menanyakan kapan perang di Ukraina akan berakhir, melainkan “mengapa Putin masih bisa melanjutkannya”.
Ia menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan Rusia di luar negaranya sendiri dan menyerukan lebih banyak dukungan. - Sejumlah tentara Ukraina ditangkap oleh Rusia selama penarikan mereka dari kota Avdiivka, Oleksandr Tarnavskiy, komandan Ukraina yang bertanggung jawab atas pasukan di tenggara Ukraina, mengatakan.
- Presiden Joe Biden mengatakan dia telah memberi tahu Zelensky bahwa dia “yakin” Kongres AS akan memperbarui bantuan perang.
"Tanpa bantuan Amerika, Kyiv bisa kehilangan lebih banyak wilayah karena kemajuan Rusia," ucap Biden.
"Kegagalan anggota parlemen AS untuk menyetujui pendanaan baru untuk bantuan militer ke Kyiv adalah hal yang tidak masuk akal dan tidak etis,” kata Biden kepada wartawan setelah menghadiri gereja di Delaware. - Pasukan Rusia menembaki dan menembakkan rudal ke sejumlah kota di Ukraina timur pada hari Sabtu (17/2/2024).
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang dan meninggalkan lainnya di bawah reruntuhan bangunan, kata para pejabat Ukraina. - Pasukan Ukraina menembak jatuh tiga pesawat tempur Rusia di Ukraina timur pada hari Sabtu (17/2/2024), kata panglima angkatan udara negara itu.
Klaim ini belum diverifikasi secara independen. - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, bahwa ia telah membahas prospek perdamaian dengan mitranya dari Tiongkok, sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing.
Kuleba mengatakan, dia telah berdiskusi dengan diplomat top Tiongkok Wang Yi tentang rencana Ukraina untuk mengadakan pertemuan puncak perdamaian global, yang telah disetujui oleh Swiss untuk membantu pelaksanaannya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)