TRIBUNNEWS.COM -- Kota Avdiivka di Donetsk, Ukraina, telah dikuasai oleh pasukan pendudukan Rusia pada akhir pekan lalu.
Kekalahan ini menjadi kemunduran pasukan Volodymyr Zelensky. Pasalnya kota tersebut dianggap sangat strategis di wilayah Donetsk, Donbass atau timur Ukraina.
Ukraina sejak 2014 lalu telah membangun benteng pertahanan di kota tersebut dan bahkan Avdiivka diklaim lebih penting ketimbang Kota Bakhmut yang sebelumnya telah jatuh.
Baca juga: Kota Avdiivka Jatuh, 1.500 Tentara Ukraina Gugur dalam 24 Jam
Media Ukraina, Strana menyebutkan jatuhnya Avdiivka bakalan memudahkan pasukan Vladimir Putin menyerang empat kota lainnya yang berada di bagian barat Donetsk. Dan bila hal itu terjadi maka wilayah Ukraina bakalan menciut.
"Ini jadi ancaman terbesar bagi militer Ukraina," tulis Strana.
Berikut empat kota yang disebutkan terancam:
1. Kota Pokrovsk
Kota dan pusat administrasi Pokrovsk Raion di bagian Oblast Donetsk, Ukraina. Populasinya sekitar 60.127 dan menjadi kota penting bagi Ukraina.
Peperangan sebenarnya telah sampai kota tersebut, hingga saat ini rudal-rudal Rusia sering menyasar Pokrovsk.
2. Kota Selydove
Oleh Rusia kota ini disebut Selydivka juga Selidovo adalah sebuah kota di Oblast Donetsk, Ukraina. Kota ini terletak di bagian barat wilayah tersebut, di Sungai Solona (anak sungai Vovchya, cekungan Dnieper). Populasinya sekitar 21.521
Berdasar catatan Wikipedia, pada 14 November 2023, kota ini ditembaki oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Layanan Darurat Negara Ukraina memberitakan, 2 warga sipil tewas, 3 terluka, 6 diselamatkan, termasuk 1 anak-anak, 2 orang lagi mungkin berada di bawah reruntuhan; 1 bangunan tempat tinggal pribadi hancur, satu bangunan tempat tinggal 4 lantai hancur sebagian, 16 bangunan tempat tinggal pribadi dan 7 rumah susun rusak.
Baca juga: Avdiivka Jatuh, Tentara Ukraina yang Terluka Ditinggalkan Tanpa Obat dan Makanan
3. Pavlograd
Pavlograd atau Pavlohrad adalah sebuah kota dan munisipalitas di Ukraina timur tengah, yang terletak di Oblast Dnipropetrovsk. Kota berfungsi sebagai pusat administrasi Pavlohrad Raion.
Kota ini memiliki polpulasi 101.430 (perkiraan tahun 2022).
Sungai Vovcha (mengalir melalui kota 12,85 kilometer (7,98 mil) menuju Sungai Samara), Hnizdka (3,9 kilometer (2,4 mil)), Kocherha (2,9 kilometer (1,8 mil)) mengalir melalui Pavlohrad. Luas kota ini adalah 59,3 kilometer persegi (22,9 mil persegi).
Pavlohrad adalah salah satu pemukiman modern tertua di oblast Dnipropetrovsk muncul dalam dokumen dari abad ke-17.
4. Synelnykove
Synelnykove merupakansebuah kota dan munisipalitas di Oblast Dnipropetrovsk, Ukraina.
Kota ini merupakan kota terbesar di bagian tenggara wilayah tersebut. Ini berfungsi sebagai pusat administrasi Synelnykove Raion di dalam oblast. Namanya diambil dari nama gubernur Rusia Ivan Sinelnikov. Populasinya sebanyak 28.651 orang (perkiraan tahun 2022).
Karena undang-undang "Tentang Kecaman dan Larangan Propaganda Kebijakan Kekaisaran Rusia di Ukraina dan Dekolonisasi Toponimi" (pada bulan April 2023 ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky) kota ini perlu diganti namanya.
Menurut undang-undang, penggantian nama ini harus dilakukan sebelum 27 Januari 2024.
Pada tanggal 1 Januari 2024 lima opsi nama (baru) ditawarkan dalam diskusi publik yang akan berlangsung hingga 20 Januari 2024.
Zelensky Serukan Terus Berjuang
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan agar rakyatnya terus berjuang.
Pada minggu (18/2/2024) malam, Zelensky meminta agar rakyatnya terus berjuang, pasca jatuhnya Avdiivka ke tangan Rusia.
"Minggu ini, minggu yang penuh tantangan, akan segera berakhir, penting untuk mencatat beberapa hal. Saya berterima kasih kepada seluruh prajurit kita, semua yang bekerja di sektor pertahanan, dan semua pihak yang membantu," kata Zelensky.
Selain itu, Zelensky menegaskan pertempuran bakalan terus berlanjut untuk mempertahankan diri.
"Hal utama dalam pertempuran ini adalah kita melakukan segala yang mungkin dan tidak mungkin untuk mengalahkan kejahatan Rusia dan melindungi sebanyak mungkin nyawa warga Ukraina. Ukraina telah berperang secara heroik sebelumnya, namun untuk pertama kalinya dalam sejarah, Ukraina berhasil meraih solidaritas dan dukungan global," ujarnya. (Strana/Wikipedia/Pravda)