Pada Rabu, Netanyahu menolak mengirim delegasi ke Mesir untuk melanjutkan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata dan pembebasan tahanan.
Kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengumumkan, Israel tidak akan menyerah pada tuntutan Hamas, dan hanya dengan mengubah posisi Hamas barulah kemajuan dalam negosiasi dapat dicapai.
Keputusan ini dilaporkan dibuat secara sepihak oleh Netanyahu.
Sikap Netanyahu ini menyulut sengketa di dalam kabinet perang Israel.
Gadi Eisenkot, anggota kabinet perang menolak keputusan individu Netanyahu dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian dewan perang.
Baca juga: Dokumen Intelijen Militer Israel: Kehancuran Gaza Tak Bikin Rakyat Palestina Berhenti Dukung Hamas
Surat kabar Israel, Maariv juga melaporkan, menurut jajak pendapat, setidaknya 45 persen pemukim Israel menentang keputusan Netanyahu untuk tidak mengirim tim perunding ke Kairo, sementara hanya 33 persen yang mendukung keputusan ini.
kubu oposisi pemerintah meyakini Netanyahu mengejar kepentingan pribadinya, termasuk kelanjutan kekuasaannya, dengan keputusan sepihak tersebut.
Selain isu terkait perundingan Kairo, ketidakpercayaan juga meningkat antara Netanyahu dan beberapa anggota kabinet perang, termasuk Benny Gantz.
Soal ini, kanal 11 Israel mengutip sumber di Kabinet Perang mengungkapkan kalau Netanyahu menyinggung negosiasi intensif yang sedang dilakukan Gantz dengan pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden dalam kerangka komunikasi khusus dan langsung antara Gantz dan para pejabat Washington.
Netanyahu memandang Gantz sebagai pesaing utamanya untuk menduduki jabatan perdana menteri rezim Zionis.
(oln/PT/mrv/*)