News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ratusan Warga Israel Geruduk Rumah Netanyahu, Demonstran: Bagaimana Jika Putrimu yang Ditahan Hamas?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan orang melakukan unjuk rasa di Tel Aviv menuntut pencopotan Netanyahu dari jabatan Perdana Menteri (PM) karena dianggap gagal memimpin Israel

Ratusan Pemukim Israel Geruduk Rumah Netanyahu, Desak Terima Kesepakatan Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan diserbu oleh ratusan pemukim Israel yang menggelar demonstrasi di depan rumah tersebut.

Ratusan warga Israel ini mendesak agar Netanyahu menyetujui kesepakatan segera dengan Hamas, terkait pertukaran tawanan.

Baca juga: Israel Mundur dari Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas: Kawasan Ini Tak Akan Tenang

Surat kabar Israel, Haaretz, Senin (19/2/2024) malam melaporkan, para demonstran membawa spanduk yang berisi soal kondisi tawanan Israel yang masih berada di tangan Hamas.

Seorang demonstran berteriak, "Netanyahu kami lelah, engkau telah menciptakan dunia gila untuk kami."
 
Satu demonstran yang merupakan istri tawanan Israel, berusia 80 tahun di Gaza, mengaku sangat ingin tahu bagaimana rasanya jika putri Benjamin Netanyahu, berada di posisinya.
 
Para demonstran Israel, yang sebagian besar perempuan membawa plakat-plakat bertuliskan "Menolak dokumen kesepakatan, sama dengan menghukum mati para tawanan."
 
Pada Kamis lalu, Netanyahu dilaporkan menarik delegasi Israel yang sedianya berangkat ke Kairo, Mesir, guna memulai perundingan pertukaran tawanan dengan mediator dan pihak Hamas.

Baca juga: Israel Cemas Yahya Sinwar Sudah Melarikan Diri dari Rafah ke Mesir Bersama Sandera Hamas

Dua hari sebelumnya, Kairo, menjadi tuan rumah perundingan pertama pertukaran tawanan Israel, dan Hamas, yang dihadiri delegasi Israel, dipimpin Direktur Mossad, David Barnea, dan Direktur CIA, William Burns, Direktur Dinas Intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan PM Qatar, Mohammad bin Abdulrahman Al Thani.

Media-media Israel, melaporkan, kehadiran delegasi pertama Israel, di Kairo, hanya bersifat seremonial, dan hanya menuruti desakan Presiden Amerika Serikat.

Nyatanya Israel, menolak menghentikan perang, dan menukar tawanan serta membebaskan 134 tawanan Palestina.

Aksi protes keluarga para tawanan Israel, semakin hari semakin besar, dan kelompok penentang perang sampai sekarang berulangkali menggelar aksi di berbagai lokasi di kota Tel Aviv.

Malam lalu, para demonstran dalam aksinya meneriakkan tuntutan dicapainya kesepakatan segera untuk membebaskan para tawanan Israel, di Jalur Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini