Gaza Selatan Kembali Meledak, Tank IDF Hangus, Tentara Israel Panggil Bala Bantuan di Gerbang Al-Zaytun
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran sengit kembali meledak di bagian selatan kota Gaza, Rabu (20/2/2024).
Narasumber dari kelompok milisi pembebasan Palestina kepada Al Mayadeen, menyatakan milisi perlawanan, termasuk Brigade Al Qassam dan Brigade Al Quds, serta sayap militer gerakan lainnya, memberikan perlawanan terhadap pergerakan tentara IDF.
Pertempuran sengit ini kembali membuktikan kalau klaim IDF yang menyatakan Gaza Selatan sudah dinetralisir, masih jauh kenyataan.
Baca juga: Menhan Israel Deklarasikan Kemenangan di Khan Yunis: 10 Ribu Pejuang Hamas Tewas, IDF Bidik Rafah
Baca juga: Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Klaim Gaza Utara Terkendali
Laporan Al Mayadeen itu mengutip sumber-sumber kelompok perlawanan yang tersebut mengindikasikan kalau para pejuang Palestina menargetkan tank-tank pendudukan Israel dengan senjata anti-tank.
Serangan ini berdampak pada kerusakan tank-tank Israel yang membuat pergerakan mereka terhenti.
"Serangan ini memaksa tentara IDF menghentikan pergerakan mereka di persimpangan al-Dawlah dan pinggiran Jalan 8," tulis laporan tersebut.
Sumber tersebut lebih lanjut menyebutkan, pasukan pendudukan Israel membawa bala bantuan yang signifikan ke pintu masuk selatan lingkungan al-Zaytun.
"Bala bantuan ini, terutama mengingat kalau IDF telah berusaha untuk maju ke jantung lingkungan tersebut sejak Selasa pagi," tambah laporan tersebut.
Baca juga: Perwira Brigade Givati Israel: Tiap Hari Kami Masuk Perangkap Hamas, Banyak Kaki Tentara Diamputasi
Jet Israel Bombardir Al-Zaytun, Ledakan Kematian Anak-anak
Serangan pasukan IDF ini mendapat dukungan dari pesawat tempur Israelyang melakukan pemboman intensif di al-Zaytun.
Serangan udara itu, menargetkan rumah-rumah warga sipil dan lahan pertanian, sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa yang masih tertimbun reruntuhan.
Terkait hal ini, Badan-badan PBB memperingatkan adanya 'ledakan' kematian anak-anak di Gaza.
Pada Senin (19/2/2024), PBB memperingatkan kalau kekurangan makanan, meningkatnya malnutrisi, dan merajalelanya penyebaran penyakit dapat memicu ledakan kematian anak-anak di Gaza.
Dua puluh minggu setelah agresi Israel di Jalur Gaza, badan-badan PBB memperingatkan, makanan dan air bersih telah menjadi “sangat langka” di wilayah Palestina, dan menambahkan bahwa hampir semua anak kecil menderita penyakit menular.
Baca juga: Menteri Israel: Batasi Akses ke Majid Al Aqsa Selama Ramadan Biar Mereka Tahu Siapa Pemiliknya
“Jalur Gaza siap menyaksikan ledakan kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah tingkat kematian anak-anak di Gaza yang sudah tidak dapat ditolerir lagi,” ungkap Ted Chaiban, wakil kepala aksi kemanusiaan di badan anak-anak PBB, UNICEF.
Setidaknya 90 persen anak balita di Gaza terkena satu atau lebih penyakit menular, menurut penilaian bersama badan-badan PBB untuk anak-anak, makanan, dan kesehatan.
“Kelaparan dan penyakit adalah kombinasi yang mematikan,” kata direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan dalam sebuah pernyataan.
“Anak-anak yang lapar, lemah, dan trauma berat lebih mudah terserang penyakit, dan anak-anak yang sakit, terutama diare, tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik,” ia mengingatkan.
“Ini berbahaya dan tragis dan terjadi di depan mata kita,” katanya.
(oln/almydn/*)