News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Belah Gaza Jadi Dua, Pasang Pembatas di 'Persimpangan Gaza' antara Utara dan Selatan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BELAH GAZA JADI DUA - Israel dilaporkan sudah membangun pembatas dan tembok di lokasi yang berjuluk Persimpangan Gaza untuk membelah Gaza menjadi dua, Utara dan Selatan. Satu di antara tujuan langkah ini diklaim untuk memimalisir pergerakan Hamas dan sebaran senjata.

Israel Belah Gaza Jadi Dua, Pasang Pembatas 'Persimpangan Gaza' antara Utara dan Selatan

TRIBUNNEWS.COM - Kepala divisi media Arab di Unit Juru Bicara Tentara Pendudukan Israel (IDF), Avichay Adraee, menyatakan tentara Israel sudah mengeluarkan seruan dalam bahasa Arab kepada warga sipil Palestina yang masih tersisa di lingkungan Zitun dan Turkmen di Kota Gaza.

Israel mengeluarkan seruan itu untuk memulai rencana mereka membelah Gaza menjadi dua bagian, Utara dan Selatan dengan membuat pagar pembatas di antara dua area tersebut.

Baca juga: Gaza Selatan Meledak Lagi, Tank IDF Hangus, Tentara Israel Panggil Bala Bantuan di Gerbang Al-Zaytun

Seruan yang dirilis Selasa (21/2/2024) itu menyuruh warga palestina untuk pergi mengungsi ke daerah di selatan Jalur Gaza.

Lokasi di mana arahan IDF tersebut dikeluarkan dilaporkan terletak di sebelah persimpangan penting yang diklaim telah dinetralisir (dibersihkan) oleh IDF di selatan Kota Gaza, yang secara efektif membagi Gaza menjadi dua bagian.

"Ini adalah salah satu operasi logistik penting yang dilakukan militer di Jalur Gaza. Tentara IDF telah membuat partisi di sisi Palestina di pagar perbatasan Gaza dengan Israel," tulis laporan Jerusalem Post .

Jalur ini telah mendapat julukan "persimpangan Gaza" baik di Israel maupun Jalur Gaza.

Penyekat ini berupa garis lurus yang membentang dari perbatasan Gaza di kawasan Be'eri dan Kibbutz Nahal Oz ke arah barat dan dari selatan Kota Gaza hingga ke pantai, di kawasan yang sama dengan dulunya persimpangan Karni-Netzerim terletak.

Sejumlah besar tentara IDF telah mengerjakan pembangunan dan pertahanan penyeberangan tersebut sejak IDF mengklaim memperoleh kendali operasional atas wilayah di sebelahnya.

Baca juga: Israel: 46 Tentara IDF Roboh dalam 24 Jam Terakhir Pertempuran di Jalur Gaza

"Diperkirakan perubahan signifikan ini akan bertahan bahkan setelah perang," tulis laporan itu.

Media Israel, Channel 14 baru-baru ini menayangkan gambar-gambar dari banyak bagian jalan yang menunjukkan keberadaan pembatas itu.

BELAH GAZA JADI DUA - Israel dilaporkan sudah membangun pembatas dan tembok di lokasi yang berjuluk Persimpangan Gaza untuk membelah Gaza menjadi dua, Utara dan Selatan. Satu di antara tujuan langkah ini diklaim untuk memimalisir pergerakan Hamas dan sebaran senjata.

Tujuan Belah Gaza Jadi Dua

Dalam wawancara dengan surat kabar Israel Maariv Selasa pagi, Or Fialkov, pakar perang dan terorisme Israel, yang telah mengikuti perkembangan perang di Jalur Gaza menggunakan intelijen sumber terbuka, mengatakan kalau  perbatasan ini merupakan hambatan signifikan yang secara efektif memecah Gaza menjadi dua bagian.

“Israel sedang membangun penghalang antara Kota Gaza dan seluruh Jalur Gaza di selatan, jadi kita bisa mengatakan, 'Selamat datang pada kenyataan di mana ada dua wilayah terpisah yang bukan Jalur Gaza: bagian utara Jalur Gaza dan wilayah yang terpisah, selatan Jalur Gaza,'" katanya.

“Jalan tersebut dikelilingi tembok tanah, dan sudah ada operasi di kedua sisi jalan untuk mendirikan pos pemeriksaan yang bertujuan mengatur pemisahan Kota Gaza dari Jalur selatan.”

Menurut Fialkov, ada kemungkinan Israel nantinya akan memutuskan untuk membuka perbatasan tambahan di Jalur Gaza sebagai bagian dari pembentukan kebijakan pascaperang di Selatan.

“Menurut saya, Israel juga harus membangun penghalang serupa di selatan Khan Yunis,” katanya.

“Sehingga jika Hamas kembali menyelundupkan senjata melalui Rafah, senjata tersebut tidak akan menyebar ke seluruh Jalur Gaza tetapi hanya akan tetap berada di wilayah Rafah. Dengan begitu, Hamas di Jalur Gaza tidak akan mampu mempersenjatai diri seperti yang dilakukannya dalam beberapa dekade terakhir,” katanya.

(oln/jp/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini