TRIBUNNEWS.COOM -- Usai menguasai kota utama di Donbass, Avdiivka, Rusia dipastikan membangun benteng di kota itu untuk memperluas wilayah pendudukan di Ukraina.
Hal tersebut diperintahkan sendiri oleh Presiden Vladimir Putin kepada Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, Selasa(20/2/2024).
“Situasi di Avdeevka tentu saja sukses namun perlu dikembangkan lebih lanjut. Pengembangannya harus dipersiapkan dengan baik, dilengkapi dengan personel, senjata, peralatan, dan amunisi,” kata Putin kepada Shoigu dikutip dari Russia Today.
Baca juga: Jelang Pilpres, Provokasi Sejumlah Warga Rusia di Luar Negeri Jadi Masalah Serius
Sergey Shoigu mengatakan kepada Presiden Putin bahwa Avdiivka berhasil dikuasai oleh Rusia dengan kerugian yang tidak begitu besar.
Peperangan yang terjadi untuk memperebutkan Avdiivka berlangsung selama empat bulan, lebih cepat dibandingkan dengan pertempuran brutal memperebutkan Kota Bakhmut. Padahal Avdiivka dianggap lebih strategis.
Mereka juga mengusir pasukan Ukraina yang kabur dengan ketakutan. Buktinya, tetara Ukraina mundur dan meninggalkan banyak anggotanya yang terluka, perangkat keras dan peralatan militer, serta posisi yang banyak ranjaunya, kata menteri tersebut.
Sementara penarikan mereka yang diumumkan ad
alah murni upaya politik untuk menutupi posisi sebenarnya dan menggambarkannya sebagai “retret yang terorganisir. ”
Terletak di pinggiran utara Donetsk, Avdiivka telah menjadi benteng penting bagi Kiev sejak tahap awal konflik di Donbass, Ukraina timur.
Disebutkan, selama sembilan tahun terakhir lokasi tersebut tetap berada di garis depan konflik dan menjadi titik awal berbagai serangan Ukraina terhadap Donetsk yang menurut perkiraan pejabat setempat, ribuan warga sipil telah tewas.
Wilayah tersebut juga telah diperkuat secara besar-besaran, dengan bunker bawah tanah yang luas dan terowongan yang dibangun oleh militer Ukraina, kata Shoigu.
Operasi untuk merebut kota tersebut telah disiapkan oleh Staf Umum sejak musim gugur lalu, ungkap menteri.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-727, Pilot Helikopter Rusia yang Membelot ke Ukraina Tewas di Spanyol
Komando Rusia menggunakan serangan presisi tinggi terhadap titik-titik penting di posisi Ukraina, kata Shoigu, seraya menambahkan bahwa lebih dari 450 serangan dilakukan setiap hari selama operasi tersebut.
Rusia menguasai Avdiivka pada hari Sabtu lalu, menimbulkan banyak korban jiwa pada pasukan Ukraina di tengah kemunduran mereka, yang dilaporkan mencapai 1.500 orang dalam satu hari.
Sementara media Ukraina, Strana menyebutkan dengan jatuhnya Avdiivka ke tangan Rusia, maka setidaknya ada empat kota lagi yang terancam bakal diinvasi oleh Kremlin, keempatnya adalah Pokrovsk, Selydove, Pavlograd dan Synelnykove.
Sementara berdasar laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris, Rusia kehilangan lebih dari 400 tank dan kendaraan lapis baja (IFV) serta kemungkinan ribuan personel.
Ukraina mengklaim lebih dari 17.000 tentara Rusia tewas saat merebut Avdiivka.
“Kerugian warga Rusia di sekitar Avdiivka sangat besar,” kata Dmitry Likhovy, juru bicara militer Ukraina.
"Saya dan rekan-rekan melakukan perhitungan dan mengambil catatan arsip kami dari awal tahun ini."
Likhovy juga mengatakan bahwa setidaknya 30.000 tentara Rusia terluka dalam pertempuran tersebut, menurut The Telegraph.
Jumlah kerugian dari Ukraina tidak dapat diverifikasi.