Demonstrasi Besar-besaran di Tel Aviv, Ribuan Orang Tuntut Benjamin Netanyahu Dipecat
TRIBUNNEWS.COM- Terjadi Demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv untuk menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pada Sabtu malam, pasukan polisi Israel menggunakan kendaraan penyemprot air dan menunggang kuda untuk membubarkan demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv melawan pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Dikutip dari Sky News Arabia, koresponden mereka mengatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang, polisi menggunakan kendaraan penyemprot air dan penunggang kuda untuk membubarkan demonstrasi.
Demonstrasi dilakukan oleh keluarga tahanan, dan sejumlah aktivis.
Koresponden Sky News Arabia juga menambahkan, bahwa pasukan keamanan menangkap sedikitnya enam demonstran.
Surat kabar The Times of Israel melaporkan bahwa demonstrasi tersebut dihadiri oleh ribuan orang, dan mencatat tuntutan para demonstran beragam.
Termasuk perlunya mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan di Gaza, menyerukan pemilihan umum dini, dan pemecatan Netanyahu , dan mencapai solusi diplomatik terhadap konflik Israel-Palestina.
"Bentrokan di Tel Aviv berlanjut ketika polisi menyerang demo anti pemerintah dan juga keluarga sandera. Para pengunjuk rasa mengatakan ini adalah tekanan langsung Ben Gvir terhadap polisi" tulis salah satu akun X.
"Demonstrasi lain terjadi di Tel Aviv dan kota-kota besar lainnya di Israel menuntut kesepakatan dengan pejuang Hamas mengenai pembebasan sandera"
Baca juga: Sekjen PBB António Guterres Memperingatkan Serangan Israel Terhadap Rafah akan Sangat Berbahaya
"Tel Aviv sedang panas. Demo paling kejam sejak awal perang di Gaza, penangkapan sejumlah besar demonstran, pemukulan terhadap tahanan yang dibebaskan dari Gaza & penyerangan dengan meriam air. Demonstrasi menuntut pemilihan umum segera dan penggulingan pemerintah.” tulis pengguna platform X lainnya.
Baca juga: Hari ke-143 Perang Israel-Hamas, Kerumuman Warga Palestina Diberondong Peluru saat Tunggu Bantuan
Bersamaan dengan demonstrasi di Tel Aviv , beberapa demonstrasi digelar dengan slogan yang sama di sejumlah kota Israel.
Demonstrasi tersebut terjadi sehari setelah dimulainya perundingan gencatan senjata di Gaza, yang diselenggarakan di ibu kota Prancis, Paris.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada hari Sabtu bahwa ada "kemajuan signifikan" dalam pembicaraan tersebut, yang berlangsung antara perwakilan Amerika Serikat , Israel, Mesir dan Qatar.
Sumber yang mengetahui rincian pertemuan tersebut, yang berlangsung pada Jumat malam di Paris, mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa pembicaraan tersebut “sangat baik,” dan mencatat bahwa “kemajuan signifikan telah dicapai.”
(Sumber: Sky News Arabia)