Bushnell bahkan terang-terangan menampilkan bendera Palestina di profil sosial medianya, sebagai bentuk dukungan terhadap warga Gaza.
Sementara itu, orang-orang terkasihnya menggambarkan sosok Aaron sebagai kekuatan dan kebahagiaan.
Sebuah postingan online mengenangnya sebagai orang yang luar biasa lembut, baik hati, dan penuh kasih sayang.
Bukan Pertama Kali
Melansir dari Huffpost, aksi bakar diri seperti ini bukan kali pertama yang terjadi di Amerika.
Sebelumnya pada bulan Desember kemarin, seorang pengunjuk rasa melakukan aksi bakar diri di depan konsulat Israel di negara bagian Georgia, AS.
Ia tewas dengan membawa sebuah bendera Palestina yang ditemukan di lokasi kejadian.
Kemudian pada tahun 2022, aktivis iklim Wynn Alan Bruce membakar dirinya di alun-alun depan Mahkamah Agung.
Beberapa orang di AS menganggap aksi bakar diri sebagai bentuk protes dan tindakan pengorbanan.
Sementara itu menurut profesor sejarah di Temple University Ralph Young, menilai aksi bakar diri adalah sebuah bentuk keputusasaan.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa aksi ini akan memberikan dampak yang diinginkan, namun aksi ini berhasil mencapai hasil yang tidak dapat dicapai oleh bentuk protes lain.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)