News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu Israel: AS Pada Dasarnya Mendukung Penyerbuan Rafah, Pengungsi Bakal Digiring ke Barat Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang mengungsi dari tenda kemah naik truk berisi barang-barang saat mereka melarikan diri dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 13 Februari 2024 mengambil jalan pantai ke utara menuju pusat wilayah Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Israel. Kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP)

Menlu Israel: AS Pada Dasarnya Mendukung Penyerbuan Rafah, Pengungsi Bakal Direlokasi ke Barat Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, Minggu (10/3/2024) mengumumkan kalau negara pendudukan tersebut berencana merelokasi para pengungsi Palestina di Rafah ke arah barat Jalur Gaza sebelum memulai operasi penyerbuan di Rafah.

Amad melaporkan, sebelumnya Israel telah merelokasi lebih dari satu juta warga Palestina dari wilayah utara ke selatan di awal perang.

Baca juga: Netanyahu: Jika IDF Tak Serbu Rafah, Berarti Israel Kalah Perang Lawan Hamas

Artinya, jutaan pengungsi Palestina itu akan digiring kembali ke lokasi lainnya lagi dengan risiko bombardemen saat pengungsian terjadi.

Pernyataan Katz muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden AS Joe Biden pada Sabtu, di mana Biden menyatakan keprihatinan mendalam mengenai korban sipil di Gaza.

Biden mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menuduhnya "lebih merugikan Israel daripada membantu Israel."

Biden juga menyebut rencana operasi Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di Rafah, Gaza selatan, sebagai 'garis merah'.

Baca juga: Israel akan Ratakan Rafah dalam Sebulan: Netanyahu Ngaku Dapat Dukungan Negara Arab, Cueki BIden

Orang-orang mencari korban di reruntuhan rumah keluarga Baraka di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah setelah terkena serangan udara Israel pada 18 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok pejuang rakyat Palestina Hamas, dari sejumlah sumber Israel menargetkan Kota Rafah untuk menjadi sasaran berikutnya. (AFP/str) (AFP/AFP)

Soal pernyataan Biden itu, Katz berkata, kalau AS sejatinya mendukung penyerbuan IDF ke Rafah.

Hanya, kata dia, AS menenkankan kalau rencana invasi IDF ke Rafah mesti punya perencanaan untuk memimalisir jumlah korban warga sipil. 

“AS pada dasarnya mendukung tujuan perang. Biden menginginkan rencana evakuasi warga sipil dari Rafah sebelum invasi. Bagi kami, kami perlu mengevakuasi mereka ke arah barat. Ini akan dilakukan sebelum dimulainya operasi dan selama operasi,” kata Katz.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga meminta Israel menyiapkan rencana evakuasi warga sipil dari kota Rafah di Gaza sebelum operasi militer dilakukan di sana.

Secara khusus, negara-negara di kawasan dan internasional telah meningkat mengenai bombardemen Israel di Rafah.

Serangan udara tanpa pandang bulu itu sebagai persiapan yang sedang dilakukan IDF untuk menyerang wilayah tersebut dalam operasi militer daratnya.

Eskalasi ini menimbulkan bahaya besar bagi ratusan ribu pengungsi yang mencari perlindungan di Rafah sebagai upaya terakhir mereka di ujung selatan Jalur Gaza.

(oln/jn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini