Magnier turut mempertanyakan AS yang menggunakan hak vetonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menolak gencatan senjata.
“Mengapa orang Amerika mengeluh, tetapi menggunakan hak veto di PBB untuk menghentikan gencatan senjata dan untuk melindungi Israel dan mengizinkan Israel untuk terus melakukan pembunuhan?” tanya dia.
Magnier kemudian menyinggung pernyataan yang disampaikan Netanyahu bahwa dia akan melanjutkan serangan ke Rafah.
“Kepada Biden, dia (Netanyahu) pada dasarnya berkata, ‘Tetap tutup mulutmu. Jauh lebih baik [seperti itu] karena saya melakukan apa yang saya inginkan. Apa pun yang Anda katakan atau Anda rencanakan atau menempatkan batas tidak akan bekerja bagi kami, karena pada akhir hari, kami punya rencana sendiri.’”
Magnier takut bahwa salah satu dari rencana Netanyahu ialah melenyapkan Palestina sepenuhnya.
“Begitu [kampanye militer Israel di Gaza] berakhir dan ketika Gaza sepenuhnya berada di bawah kendali militer Israel, langkah selanjutnya ialah berkata kepada warga Palestina, “Oke, kami sudah memberi kalian waktu yang cukup untuk bermain. Kini lupakan apa pun tentang sesuatu yang disebut negara Palestina,’” ucap Magnier.
(Tribunnews/Febri)