TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan memberikan pengakuan bahwa serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu akan mengubah dunia.
Diketahui serangan Hamas yang disebut sebagai Banjir Al-Aqsa itu dipimpin oleh Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya serangan Israel terhadap tempat-tempat suci dan warga Palestina.
Ternyata tidak hanya warga Palestina saja, Presiden AS sendiri pun meyakini bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas itu akan menjadi peristiwa yang akan mengubah dunia.
Menurut situs berita AS Axios, reaksi awal Biden terhadap serangan Hamas tersebut tercatat dalam teks wawancara selama 5 jam yang ia lakukan dengan penyelidik swasta Robert Hur.
Wawancara itu dilakukan pada 8 dan 9 Oktober tahun lalu, mengutip Palestine Chronicle.
Saat itu, Hur sedang menyelidiki cara Biden menangani dokumen rahasia dalam kapasitasnya saat menjadi Wakil Presiden kala itu.
Lantas pengungkapan Biden itu diwartakan oleh situs berita Axios berdasarkan transkrip pertemuan resmi yang baru terungkap baru-baru ini.
“Sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Presiden (Joe) Biden sudah membicarakannya sebagai peristiwa yang mengubah dunia yang dapat bergema hingga abad ke-21,” lapor Axios.
Dalam laporan Axios, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu masih terguncang oleh serangan mendadak yang melibatkan militan Hamas.
Dalam wawancaranya pada 8 Oktober dengan Hur, Biden juga dikatakan berpendapat tentang potensi konsekuensi dari krisis baru di Timur Tengah, usai adanya konflik antara Israel dan Hamas Palestina.
Baca juga: Senat AS Serukan Pemilu Segera di Israel untuk Gantikan Netanyahu yang Disebut Mulai Membangkang
Update Jumlah Korban di Gaza
Israel masih terus melancarkan serangannya ke Gaza Palestina, hingga menewaskan banyak korban sipil.
Serangan itu telah menewaskan lebih dari 31.300 warga Palestina dan mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan, mengutip Anadolu Agency.
Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang tersebut telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara sebagian besar infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)