Mesir Selidiki Penyebab Kebakaran 'Hollywood on the Nile', Padam Setelah 18 Truk Pemadam Dikerahkan
TRIBUNNEWS.COM- Kebakaran besar terjadi di Mesir, mereka mengirim 18 truk pemadam kebakaran untuk mencoba memadamkan api.
Kebakaran besar terjadi di dalam Studio Al-Ahram di Omraniya, Giza. Api menghanguskan lokasi, menyebar ke luar, dan perlindungan sipil mengirimkan hingga 18 truk pemadam kebakaran untuk mencoba memadamkan api.
Kebakaran yang menghancurkan studio film 'Hollywood on the Nile' itu sedang diselidiki Mesir.
Petugas pemadam kebakaran mendinginkan area yang masih membara setelah kebakaran di Studio Al-Ahram dan bangunan sekitarnya di distrik Giza Kairo pada 16 Maret 2024.
Jaksa Penuntut Umum Mesir telah menugaskan tiga satuan tugas dari berbagai kementerian untuk menyelidiki kebakaran besar yang melanda dan menghancurkan Studio Al-Ahram yang ikonik pada hari Sabtu.
Berbasis di distrik Giza, Kairo, studio film berusia 80 tahun, yang dikenal sebagai “Hollywood on the Nile” adalah salah satu rumah produksi film paling bergengsi dan tertua di dunia Arab, dan salah satu yang tertua di dunia.
Didirikan pada tahun 1944, studio ini memiliki luas 27.000 meter persegi, menampung tiga tahap produksi, ruang pemutaran film dan ruang pengeditan, serta berfungsi sebagai pusat penting untuk produksi film dan televisi Mesir.
Menurut surat kabar Al-Ahram, kobaran api berlangsung enam jam dan terjadi beberapa jam setelah syuting serial televisi Ramadan, Al-Moalem.
Perdana Menteri Mostafa Madbouly dan Menteri Kebudayaan Nevine El-Kilany mengunjungi lokasi tersebut untuk menilai tingkat kerugian dan kerusakan yang diderita lingkungan sekitar.
Outlet tersebut mengungkapkan bahwa api menyebar ke sepuluh bangunan tempat tinggal di dekatnya, termasuk 46 unit tempat tinggal, dengan 19 apartemen terbakar seluruhnya dan sisanya rusak sebagian.
Meskipun kebakaran menyebabkan kerusakan parah pada studio termasuk dekorasi, kayu, tempat-tempat yang diperuntukkan bagi fotografi, dan koridor, El-Kilany mengatakan kebakaran terjadi jauh dari panggung, studio, dan bangunan bersejarah.
Sementara itu Perdana Menteri Madbouly mengatakan negara akan menanggung sepenuhnya biaya perbaikan kerusakan di studio tersebut dan pemerintah juga akan memberikan bantuan keuangan sekitar $300 kepada setiap keluarga yang terkena dampak.
(Sumber: Middle East Monitor)