Namun, sebelumnya laporan dari Politico menyebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden mungkin akan mempertimbangkan syarat bantuan militer selanjutnya bagi Israel jika Israel nekat menyerang Kota Rafah di Gaza.
Pejabat AS belum mengonfirmasi keputusan semacam itu dan kemudian menegaskan pentingnya untuk melanjutkan dialog serta kerja sama di antara kedua negara itu.
Israel bisa terancam kehilangan dukungan militer
Beberapa hari lalu ada delapan senator AS yang mengirim surat kepada Biden agar dia mendesak Israel untuk memperbanyak masuknya bantuan ke Gaza.
Jika Israel tidak melakukannya, negara itu disebut terancam kehilangan dukungan militer dari AS.
Para senator AS memang mulai mempertanyakan dukungan AS kepada Israel yang terus berlanjut.
Sementara itu, Biden juga sudah berani mengkritik Perdana Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka.
Dua di antara para senator yang turut menandatangani surat itu ialah Bernies Sanders dan Elizabeth Warren. Keduanya pernah menjadi calon presiden.
Senator lainnya ialah Mazie Hirono yang mewakili Hawaii, Chris Van Hollen yang mewakili Maryland, dan Jeff Merkley yang mewakili Oregon.
Mereka meminta Biden mematuhi aturan yang tercantum pada Bagian 620I dalam Undang-Undang Bantuan Luar Negeri.
Pada bagian itu disebutkan adanya larangan untuk membantu negara-negara yang membatasi akses terhadap bantuan kemanusiaan.
"Menurut laporan masyarakat dan pernyataan Anda sendiri, pemerintahan Netanyahu melanggar undang-undang ini," kata delapan senator itu dalam surat tersebut, dikutip dari Al Jazeera.
Mereka mengatakan rezim Netanyahu telah gagal untuk memperluas akses bantuan kemanusiaan dan memfasilitasi pengiriman bantuan dengan aman.
Israel sendiri membantah telah menghalangi akses bantuan kemanusiaan. Namun, para pekerja Internasional menuding Israel membuat pengiriman bantuan menjadi sulit.
Menurut para pekerja itu, Israel meneruskan tindakan kekerasan dan menutup perlintasan di perbatasan.