TRIBUNNEWS.COM - Mansion Freddie Mercury di kawasan mewah Kensington, London, Inggris dijual setelah hampir setengah abad sejak dibeli oleh pentolan band Queen itu.
Rumah Freddie Mercury di London, yang ia tempati selama satu dekade sebelum meninggal, akhirnya diumumkan dijual.
Garden Lodge, sebutan untuk rumah bata neo-Georgia itu, dijual oleh Knight Frank dengan penawaran melebihi 30 juta pound ($38 juta) atau sekitar Rp 600 miliar, dikutip dari Hurriyet Dailynews.
Freddie Mercury membeli rumah tersebut pada tahun 1980, tahun dimana album “The Game” dengan hits “Another One Bites the Dust” dan “Crazy Little Thing Called Love” menduduki puncak tangga lagu.
Freddie dilaporkan membayar tunai properti itu, yang terdaftar seharga lebih dari 500.000 pound, menurut “Mercury: An Intimate Biography of Freddie Mercury".
Ia kemudian melakukan renovasi besar-besaran dan menghiasnya dengan karya seni yang berharga, termasuk karya Picasso, Dalí, dan Matisse.
“Saya suka dikelilingi oleh hal-hal indah,” kata Mercury.
“Saya ingin menjalani kehidupan Victoria," ungkapnya kala itu.
Mercury mendesain rumahnya menjadi tempat yang berkesan dan mencerminkan kepribadiannya, misalnya ruang makan, yang dicatnya dengan warna kuning cerah; warna favoritnya.
Tempat ini juga berfungsi sebagai tempat memamerkan koleksi benda-benda indah dan karya seni dari seluruh dunia, sebagian besar dijual di lelang tahun lalu.
Ruang yang paling "spektakuler" adalah ruang tamu setinggi dua kali lipat, lengkap dengan galeri sampul yang berfungsi sebagai perpustakaan dan bar yang menghadap ke ruangan dan grand piano Mercury di bawahnya.
Baca juga: Ratusan Foto Pribadi Freddie Mercury Dilelang Setelah Tiga Dekade Kematiannya
Ada juga ruang Jepang, ruang duduk yang mengarah ke taman rumah bergaya Jepang, yang dibuat oleh Mercury, lengkap dengan pohon magnolia, topiary, dan fitur air.
Sementara itu, kamar tidur utama dilengkapi dengan pintu cermin setinggi langit-langit, di belakangnya Mercury menyimpan pakaian dan kostum panggungnya.
“Penjualan Garden Lodge menghadirkan kesempatan sekali seumur hidup untuk memiliki properti penting yang dipadukan dengan sepotong sejarah budaya, rumah tercinta dari sebuah ikon,” kata Kepala Gabungan Kantor Swasta dan Kepala Penjualan Utama Global, Paddy Dring.