“Bahkan jika seluruh dunia menentang Israel, termasuk Amerika Serikat,” kata Ron Dermer.
Dermer, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan dalam podcast online AS kemarin dengan menyinggung kalau serangan Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas mengancam eksistensi Yahudi.
2. Arab Saudi Larang AS Pakai Wilayahnya untuk Serang Houthi
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dilaporkan telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan tanah dan wilayah udaranya oleh pasukan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman, kata seorang pejabat pertahanan AS, Sky News Arabia melaporkan.
Pejabat tersebut mengatakan, beberapa tindakan pencegahan tersebut termasuk “tidak mengizinkan pesawat tempur Amerika untuk mengisi bahan bakar hanya di pangkalan udara militer di kerajaan tersebut,”.
Tindakan Arab Saudi lainnya itu juga mencakup “mencegah Amerika menggunakan sistem pertahanan rudal mereka yang ada di Arab Saudi untuk melawan Houthi.”
Pihak pemerintah Arab Saudi belum mengomentari pernyataan pejabat keamanan AS tersebut.
Namun, sejak awal eskalasi di Laut Merah, Riyadh menolak bergabung dengan koalisi pimpinan AS melawan Houthi.
3. Veto Rusia dan China soal Gencatan Senjata di Gaza Ditolak
Draf resolusi yang diusulkan Amerika Serikat (AS) terkait gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditawan Hamas dan Israel ditolak dalam sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang digelar di New York, AS pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat.
Dikutip dari BBC, hal tersebut lantaran Rusia dan China memveto draf tersebut.
Sebenarnya, ada 11 negara yang mendukung terkait draf resolusi AS tersebut, dan satu negara abstain.
Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield pun menyebut veto yang dilakukan Rusia dan China menjadi wujud keinginan melihat AS gagal.
"Sekali lagi Rusia dan China mengutamakan politik daripada kemajuan," kata Linda setelah voting dilakukan.