News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teror di Rusia

Pengakuan Tersangka Teroris di Rusia, Tak Mengenal Siapa Dalangnya

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang melakukan evakuasi di puing-puing yang di serang oleh sekelompok teroris di Crocus, Moskow, Rusia

TRIBUNNEWS.COM -- Salah satu tersangka teror di Bakali Kota Crocus, pinggiran Moskow, Rusia mengaku akan dibayar sebanyak 500 ribu rubel atau Rp 85 juta untuk melakukan aksinya.

Video di saluran Telegram "112" mempublikasikan pengakuan pelaku setelah ditangkap pada Sabtu (24/3/2024) dinihari.

Diberitakan sebelumnya, petugas keamanan Rusia telah membekuk sebanyak 11 tersangka teror yang menewaskan setidaknya 133 orang dan 150 luka-luka dalam sebuah konser di Crocus, pinggiran Kota Moskow.

Baca juga: Korban Serangan di Moskow Bertambah Jadi 115 Orang, FSB Rusia: Pelaku Punya Kontak Ukraina

Dari 11 tersangka, empat diantaranya adalah orang yang mengeksekusi para korban dengan senapan serbu.

Pria yang mengaku bernama Faydullin Shamsetdin tersebut dalam keterangannya mengatakan, berangkat dari Turki ke Rusia dan tiba pada 4 Maret lalu. Sebelum beraksi dia telah dibayar sebanyak setengah dari uang yang dijanjikan.

Dia diberi setengah jumlah tersebut sebagai uang muka, tetapi dia kehilangan kartu beserta uangnya.

Faydullin disebut-sebut sebagai pemimpin operasi penembakan tersebut namun tidak berada di lokasi. Namun dalang terornya ia hanya kenal melalui media sosial sebagai “asisten pengkhotbah.”

Pria ini nekad melakukan teror setelah melakukan percakapan dengan “asisten pengkhotbah” dan diarahkan segala hal yang harus dilakukan.

Seperti halnya senjata yang mereka gunakan, telah disediakan oleh orang lain yang mereka juga tidak tahu.

"Kami menghubungi mereka (pelaku lain) sekitar sebulan yang lalu melalui Telegram dan menawarkan uang agar dia menembak orang di Crocus," katanya.

Baca juga: Rusia Tangkap 11 Tersangka Serangan Teror: Aksi Kejar-kejaran Mobil hingga Perburuan di Hutan

Pemimpin teroris tersebut mengatakan kepada petugas penegak hukum bahwa dia membeli mobil dan akan bekerja di Moskow, namun kemudian bertemu dengan seorang pria bernama “Abdullo.”

Pria itu berkomunikasi hanya melalui seorang penerjemah. Dia membeli Renault putih di Jalan Raya Dmitrovskoe dari kerabat teman barunya.

Sehari sebelumnya, serangan teroris terjadi di Balai Kota Crocus di wilayah Moskow: tersangka berkamuflase menyerbu masuk ke ruang konser dan melepaskan tembakan dengan senjata otomatis, dan juga menyalakan api.

Salah satu pelaku teror di Crocus Rusia setelah diringkus petugas keamanan. (Telegram/Russia Today)

Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terkait serangan teroris. Data terakhir, jumlah korban meninggal sebanyak 133 orang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini