Ini Alasan Netanyahu Batalkan Penasihat Seniornya Datang ke Washington untuk Bahas Invasi ke Rafah
TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan perjalanan penasihat seniornya ke Washington untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan invasi ke Rafah pada pada Senin tanggal 25 Maret .
Langkah tersebut dilakukan sebagai respons terhadap keputusan AS pada hari yang sama untuk bersikap abstain dalam pemungutan suara untuk mengadopsi resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata sementara di Gaza.
Sikap abstain AS membuat resolusi tersebut disahkan, sementara Israel berharap AS akan menggunakan hak vetonya.
Kantor Netanyahu mengumumkan dalam postingan media sosial di X bahwa “Amerika Serikat telah meninggalkan kebijakannya di PBB hari ini.
Beberapa hari yang lalu, mereka mendukung resolusi Dewan Keamanan yang menghubungkan seruan gencatan senjata dengan pembebasan sandera.”
Netanyahu mengingatkan bahwa resolusi yang diajukan AS pada hari Jumat diveto oleh Tiongkok dan Rusia, sebagian karena “mereka menentang gencatan senjata yang terkait dengan pembebasan sandera.”
Namun, kedua negara adidaya tersebut bergabung dengan Aljazair dan negara lain dalam mendukung resolusi hari ini.
karena tidak termasuk pembebasan tawanan yang ditahan oleh Israel atau Hamas sebagai syarat gencatan senjata.
“Sayangnya, Amerika Serikat tidak memveto resolusi baru tersebut, yang menyerukan gencatan senjata yang tidak bergantung pada pembebasan sandera,” kata perdana menteri Israel. “Ini jelas merupakan penyimpangan dari posisi konsisten AS di Dewan Keamanan sejak awal perang.”
Pada tanggal 7 Oktober, Hamas menawan sekitar 230 tentara Israel, warga sipil dan orang asing. Israel telah lama menahan ribuan warga Palestina di penjara-penjaranya.
Pernyataan perdana menteri tersebut mengatakan bahwa resolusi gencatan senjata memberikan jaminan kepada Hamas bahwa tekanan internasional terhadap Israel akan memaksa mereka untuk menerima gencatan senjata tanpa pembebasan tawanan Israel.
“Perdana Menteri Netanyahu telah menegaskan tadi malam bahwa jika AS menyimpang dari kebijakan prinsipnya dan tidak memveto resolusi berbahaya ini, ia akan membatalkan kunjungan delegasi Israel ke Amerika,” tulis postingan tersebut.
Resolusi DK PBB pada hari Senin yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza disetujui dengan 14 suara mendukung usulan tersebut, tidak ada yang menentang, dan satu abstain (AS).