VIDEO 40 Polisi Geruduk Rumah Presiden Peru: Pintu Didobrak Buat Cari Jam Rolex, Boluarte: Saya Bukan Maling!
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Kepolisian Peru dilaporkan menggerebek rumah Presiden Peru, Dina Boluarte pada Sabtu (30/3/2024) sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan korupsi terhadap dirinya.
Menurut dokumen polisi, sekitar 40 petugas ikut serta dalam penggerebekan tersebut, bertujuan mencari barang bukti sebuah jam tangan Rolex yang diduga merupakan hasil gratifikasi dan belum diumumkan Boluarte.
Polisi mengatakan penggerebekan itu “untuk tujuan penggeledahan dan penyitaan.”
Baca juga: Israel Teliti Cara Berpikir Yahya Sinwar Pakai Kecerdasaan Buatan: Keputusan Pentolan Hamas Rasional
Awal bulan ini, pihak berwenang melancarkan penyelidikan terhadap Bolorati menyusul laporan pers yang menyatakan kalau sang presiden mengenakan jam tangan mewah dari sumber tidak dikenal yang belum diungkapkan dalam catatan dan laporan resmi.
Saluran televisi lokal “Latina” menyiarkan penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu dalam operasi gabungan antara petugas polisi dan kejaksaan.
Boluarte menjabat sebagai presiden pada Desember 2022 setelah mantan Presiden Pedro Castillo berusaha membubarkan Senat dan memerintah melalui dekrit, yang berujung pada penggulingan dan penangkapannya.
Ogah Mundur, Boluarte: Saya Bukan Pencuri
Presiden Peru Dina Boluarte mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri setelah kepolisian menggerebek rumah pribadinya dan istana kepresidenan untuk mencari jam tangan mewah sebagai bagian penyelidikan atas dugaan memperkaya diri secara ilegal.
Penyelidikan awal dibuka pada dua pekan lalu setelah media Peru La Encerrona menyoroti Boluarte mengenakan arloji Rolex senilai sekitar 13.000 dolar AS atau sekira Rp 200 juta.
Sementara media lainnya mengatakan, sang presiden memiliki koleksi jam tangan mewah sejak menjadi wakil presiden pada Juli 2021 dan kemudian menjadi presiden pada Desember 2022.
Malam sebelumnya hingga Sabtu, polisi dan jaksa melakukan penggeledahan sehubungan dengan penyelidikan tersebut.
"Saya memasuki istana pemerintahan dengan tangan bersih dan saya akan meninggalkannya dengan tangan bersih pada 2026," kata Boluarte seperti dikutip radio RPP dalam pidatonya kepada rakyatnya.
"Presiden ini tidak bersembunyi di balik lobi atau negosiasi dan siapapun yang menjajakan cerita soal jam tangan ini mengetahui hal ini karena mereka mengenal saya, karena saya bukan koruptor atau pencuri," kata Boluarte.
Sang presiden menegaskan dirinya akan memberikan kesaksian di kantor kejaksaan secepatnya.
Boluarte sebelumnya mengakui bahwa dia memiliki setidaknya satu arloji Rolex, menggambarkannya sebagai barang lama yang dibeli dengan uang yang dia peroleh sejak usia 18 tahun.
Penyelidikan kasus itu bertujuan untuk mengetahui apakah jam tangan mewah tersebut dibeli secara legal atau ditujukan untuk memperkaya diri secara ilegal.
Penyelidikan terpisah akan dilakukan untuk mengetahui apakah presiden itu telah gagal melaporkan kepemilikan jam tangan tersebut.