News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kolonel IDF Salah Pencet Tombol, Helikopter Apache Israel Tembaki Tentara Sendiri di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helikopter Apache AH-64 tentara IDF terlihat pada 6 Juli 2021.

Kolonel IDF Salah Pencet Tombol, Helikopter Apache Israel Tembaki Tentara Sendiri di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Seorang perwira tinggi Angkatan Udara Israel dilaporkan salah menekan tombol saat menerbangkan sebuah Helikopter Apache hingga menembaki tentara sendiri di Gaza, Senin (1/3/2024).

The Jerusalem Post mengutip laporan Walla melansir, pilot yang salah memencet tombol itu adalah seorang perwira tinggi dengan jam terbang yang juga mumpuni.

Baca juga: Media Israel Terbelalak, Serangan Drone Milisi Irak Terbang Lewati Yordania, Tepat Hajar Kota Eilat

"Dia secara tidak sengaja melepaskan tembakan dari helikopter Apache, hampir mengenai tentara IDF di Jalur Gaza," media Israel melaporkan pada Senin.

Menurut laporan, perwira tersebut sedang menjalankan misi untuk menemani tentara IDF di jalur tersebut dan memberikan perlindungan udara ekstra terhadap pasukan darat.

Namun, saat dia menekan tombol yang salah di kokpit Helikopter Apache, sejumlah rentetan tembakan langsung ke luar dari moncong senapan yang berada di heli tersebut.

Rentetan tembakan itu nyaris mengenai sekumpulan tentara IDF yang ada di dekat helikopter dan merenggut nyawa pasukan Israel tersebut.

Belakangan dilaporkan, tidak ada tentara Israel yang dilaporkan terkena 'friendly fire' tersebut.

Pejabat Angkatan Udara Israel menyatakan bahwa laporan tersebut diterima dengan kekagetan sangat lantaran status sang pilot itu adalah seorang perwira tinggi dengan pengalaman bertahun-tahun.

"Laporan menyebutkan bahwa petugas yang dimaksud adalah Komandan Pangkalan Angkatan Udara Ramon, Kolonel Y," tulis laporan tersebut.

IDF mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Unit juru bicara IDF memberikan pernyataan berikut: "Insiden tersebut sedang diselidiki".

Baca juga: Al Qassam Sergap Tentara Israel di Khan Yunis, Pasukan Penyelamat IDF yang Datang Kena Hantam Juga

Helikopter Apache AH-64 tentara IDF terlihat pada 6 Juli 2021.

Bukan Insiden Pertama

Para prajurit IDF yang hampir terkena tembakan dilaporkan melanjutkan misi mereka.

"Tidak ada korban luka akibat kecelakaan tersebut," tambah laporan tersebut.

Insiden yang melibatkan Helikopter Apache di Tentara IDF ini bukan lah yang pertama.

Beberapa minggu lalu, terjadi juga insiden helikopter IDF dimana salah satu helikopter bertabrakan dengan pilar di pangkalan udara Navatim saat terbang melintasi landasan, mengakibatkan tiga awak pesawat mengalami luka ringan. 

Baca juga: Bersiap Serbu Rafah, Tentara Israel Dapat Kendaraan Tempur Off-Road Baru dari AS

EVAKUASI - Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang roboh dan terluka dalam pertempuran di Jalur Gaza. Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 46 tentara IDF mengalami luka-luka dan tidak bisa melanjutkan perang. (Tangkap Layar/Memo)

Kematian IDF Gegara Friendly Fire

Data yang dilansir sejumlah media Israel menunjukkan, jumlah tentara Israel yang tewas, selain karena perlawanan dari Hamas, juga disebabkan oleh 'friendly fire'.

Friendly fire adalah serangan dari pasukan militer terhadap pasukan sendiri, yang disangka target saat pertempuran terjadi.

Baca juga: Brigade Al Qassam Melawan Sengit, Direktur Pemakaman Militer Israel: 50 Tentara Dikubur dalam 48 Jam

Memo melaporkan, Selasa (21/11/2023), militer Israel mengakui kalau sejak awal serangan darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus di mana tentara terbunuh oleh friendly fire.

Situasi Friendly Fire ini lazimnya terjadi karena tidak ada atau kurangnya koordinasi antar-pasukan di divisi yang berbeda. 

Menurut media Israel, Militer Israel mengatakan kalau sebagian besar insiden “friendly fire” ini terjadi selama operasi gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri dalam pertempuran.

Militer Israel juga mengatakan "pihaknya terus-menerus mengevaluasi pertempuran yang sedang berlangsung, termasuk kasus-kasus baku tembak, dan dengan cepat menerapkan pembelajaran yang didapat.”

Laporan menambahkan kalau sebagian dari pembelajaran ini termasuk keputusan kalau setiap pasukan yang memasuki gedung harus menentukan posisinya di dalam gedung.

Baca juga: Eks-Analis Militer AS: Israel Mustahil Musnahkan Hamas, Tentara IDF Cuma Bocah, Terowongan 3 Tingkat

Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 31 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah tank Israel melaju di dekat perbatasan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by Yuri CORTEZ / AFP) (AFP/YURI CORTEZ)

"Dan bahwa tank harus lebih berhati-hati saat menembaki gedung (agar tidak kena pasukan sendiri)," tulis laporan itu.

Menurut Israel, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 390 orang.

Namun, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan jumlahnya “jauh lebih besar”.

“Militer Israel berbohong kepada publik mengenai jumlah tentara yang tewas di Jalur Gaza dan jalannya pertempuran,” katanya.

Dia memperingatkan Israel dengan mengatakan, “Kami mengharapkan lebih banyak tentara Anda yang kembali dengan tas hitam (kantung jenazah).”

Friendly Fire dari Helikopter Apache

Friendly fire adalah sebuah serangan oleh pasukan militer terhadap rekan pasukan sendiri, yang disangka target saat pertempuran karena ketidakakuratan atau kesalahan.

Atau bahasa sederhananya adalah salah tembak karena salah kordinasi. Friendly Fire adalah tembakan terhadap pasukan yang merupakan rekan sendiri.

Salah satu contohnya adalah insiden yang terjadi baru-baru ini di Gaza. Saat pasukan Helikopter Apache dari Angkatan Udara Israel menyerang sebuah rumah di Gaza.

Ternyata rumah yang awalnya dimiliki oleh warga Gaza tersebut sudah dikuasai oleh tentara Israel, sehingga saat ditembaki oleh pesawat Apache itu ada beberapa tentara Israel di rumah tersebut.

Baca juga: Helikopter Apache Israel Tembaki Rumah di Gaza Ternyata Isinya Tentara Israel, IDF Salah Tembak Lagi

Saat sedang berada di sebuah rumah di Gaza yang telah dikuasai, tentara Israel tewas ditembak rekan sendiri yang menggunakan Helikopter Apache.

Tentara IDF tewas oleh helikopter serang milik Israel sendiri dalam insiden tembak-menembak di Gaza. Kejadian dilaporkan oleh media Israel, ynetnews.

Dalam kecelakaan tersebut, helikopter Apache Israel secara keliru menyerang gedung yang menampung tentara IDF di Gaza, karena tembakan darat yang salah arah; IDF mengkonfirmasi insiden salah tembak yang sedang diselidiki.

Dalam kecelakaan yang jarang terjadi, sebuah helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah di Jalur Gaza yang ditempati oleh tentara, ynetnews menyebutkan salah serang itu mengakibatkan kematian satu orang.

Baca juga: Tentara Israel Bantai Warganya Sendiri dengan Helikopter Apache karena Terapkan Protokol Hannibal?

Karena untuk menghormati keinginan keluarga prajurit yang meninggal, identitas tentara yang jadi korban salah tembak tentara Israel itu dirahasiakan.

Insiden tersebut terjadi ketika pasukan darat meminta dukungan udara dari pilot helikopter Apache terhadap pejuang Hamas yang teridentifikasi di dekatnya.

Pilot, menanggapi seruan tersebut, secara keliru menargetkan gedung yang menampung tentara, kemungkinan besar karena tembakan darat yang salah arah.

Angkatan Udara segera memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Meskipun telah sering terjadi insiden tembak-menembak serupa sejak perang dimulai.

Tentara melaporkan bahwa selama perang, terdapat tingkat kerja sama dan dukungan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pasukan darat.

Lebih dari 10.000 serangan pesawat udara sebagai bentuk dukungan jarak dekat telah dilakukan sejak dimulainya operasi darat, mengikuti permintaan dari komandan batalion dan brigade.

Selama gencatan senjata, militer melakukan beberapa penyelidikan awal terhadap insiden-insiden tersebut, kemudian mengadakan pembekalan dan berbagi pembelajaran dengan banyak komandan yang terlibat dalam operasi tersebut.

Hingga saat ini, baku tembak dan salah tembak dalam operasional selama operasi darat telah mengakibatkan puluhan tentara terluka atau meninggal.

Tentara telah mengakui bahwa insiden-insiden ini sebagian disebabkan oleh praktik operasional yang salah.

IDF mengatakan dalam menanggapi penyelidikan Ynet bahwa "Insiden tersebut sedang diselidiki, dan informasinya akan disampaikan kepada keluarga dan kemudian kepada publik.


IDF Salah Tembak Lagi

Laporan media Israel menyebutkan, sebuah pesawat Helikopter Apache Israel menyerang sebuah rumah di Gaza, yang ternyata isinya adalah tentara Zionis Israel.

Surat kabar Israel, mengungkap salah serang terbaru yang dilakukan pasukan Rezim Zionis di Gaza, dan terbunuhnya seorang tentara akibat salah serang tersebut.

Israel Hayom, Jumat (8/12/2023) melaporkan, sebuah helikopter serbu Apache, pasukan Israel, membombardir sebuah rumah di Gaza, yang ternyata isinya tentara Israel.

Serangan tersebut dilakukan karena pilot helikopter mengira di dalam rumah tersebut terdapat orang Palestina, dan serangan itu menyebabkan sedikitnya satu tentara Zionis Israel, terbunuh.

Setelah insiden itu, koran Israel yang lain, Yedioth Ahronoth, mengumumkan, sejak awal perang di Gaza, seorang tentara Israel, tewas ditembak teman sendiri, dan puluhan lainnya terluka.

Menurut Yedioth Ahronoth, meningkatnya angka salah tembak di antara tentara Israel, memaksa Angkatan Bersenjata Zionis Israel, tidak menjelaskan detail peristiwa karena takut memicu kemarahan keluarga para tentara yang jadi korban salah tembak.

Angkatan Bersenjata Zionis Israel mengumumkan sampai sekarang jumlah tentara Israel, yang terbunuh dalam operasi darat di Gaza, mencapai 94 orang, dan total tentara Israel, yang tewas sejak 7 Oktober, menembus angka 420 orang.


Aksi 'Friendly Fire' Lagi

Tentara Israel membunuh tentara Israel lain dalam aksi salah tembak atau istilahnya 'Friendly Fire', sehingga jumlah korban jiwa menjadi 9 dalam beberapa hari terakhir.

"Helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah berisi tentara di Jalur Gaza, menewaskan salah satu dari mereka," lapor media Israel.

Tentara Israel telah membunuh tentara lainnya dalam aksi salah tembak, sehingga jumlah total korban jiwa menjadi sembilan dalam beberapa hari terakhir.

Yang terbaru adalah ketika sebuah helikopter Israel menembaki sebuah rumah di Gaza yang diyakini sebagai rumah pejuang perlawanan Hamas tetapi ternyata rumah tersebut telah diduduki oleh pasukan Israel.

Tentara Israel tewas di Jalur Gaza akibat “Friendly Fire” dari helikopter Israel, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Jumat.

“Dalam beberapa hari terakhir, sebuah helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah berisi tentara di Jalur Gaza, menewaskan salah satu dari mereka,” kata surat kabar itu, tanpa menyebutkan lokasi atau tanggal kejadian secara spesifik.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika "pasukan darat meminta pilot helikopter Apache untuk memberikan dukungan serangan udara terhadap 'militan' yang ditemukan di dekatnya."

“Kedua pilot menanggapi permintaan tersebut, namun karena kesalahan tembakan dari darat, mereka menyerang gedung tempat tentara berada,” tambahnya.

Nama tentara tersebut tidak diungkapkan, atas permintaan keluarganya, kata media Israel itu.

“Insiden ini sedang diselidiki,” surat kabar itu mengutip tentara Israel.

Tentara Israel belum mengeluarkan konfirmasi resmi terkait kejadian tersebut.

Ini bukan pertama kalinya tentara Israel membunuh tentaranya dalam apa yang mereka sebut sebagai “Firendly Fire”.

Delapan tentara Israel tewas dalam satu minggu di Gaza utara akibat salah tembak dan alat peledak yang meledak, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan Selasa.

Tentara Israel mengatakan setidaknya 418 tentara telah tewas sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.

Israel melanjutkan serangan militernya terhadap Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.

Setidaknya 17.177 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas.

(oln/tjp/wlla/Memo/*)

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini