TRIBUNNEWS.COM - Meski para pelaku kasus viral penjual kaus kaki berlafaz Allah di Malaysia sudah ditangkap dan disidangkan, namun hal ini tak menyurutkan langkah beberapa warga melakukan aksi anarkis kepada pihak yang terlibat.
Aksi main hakim sendiri ini terjadi pada Selasa (26/3/2024) lalu di mana toko KK Mart yang viral karena menjual kaus kaki berlafaz Allah tersebut dilempari bom molotov.
Adapun KK Mart yang diserang berlokasi di cabang Jalan Bruseh, Bidor, Perak Selatan.
Ketua Polisi Daerah Tapah, Supt Mohd Naim Asnawi mengatakan semua rekaman percakapan diambil dari saksi termasuk karyawan tempat kejadian dan anggota masyarakat untuk membantu penyelidikan lebih lanjut.
Dikutip Tribunnews dari Bernama, tercatat mereka melakukan pendalaman pada 7 orang saksi pada penyelidikan tersebut.
"Polisi sedang mengidentifikasi tersangka dan kami meningkatkan pengendalian dan patroli di tempat kejadian serta semua KK Mart dan tempat lain yang beroperasi 24 jam sehari untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi," katanya saat dihubungi hari Selasa (2/4/2024).
Polisi pun siap menjerat pelaku dengan pasal 427 KUHP.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada Selasa 26 Maret, insiden ini diketahui oleh salah satu staf wanita toko KK Mart.
Polisi kemudian menerima laporan dari saksi yang juga merupakan warga setempat.
Saksi mengaku KK Mart di Jalan Bruseh tersebut diserang sekitar pukul 8.49 pagi.
Pelapor wanita yang berusia 20 tahun itu mengaku, mendengar suara botol pecah di depan tempat kejadian dan segera keluar untuk memeriksa situasi.
Baca juga: Terduga Mata-mata Israel yang Ditangkap oleh Polisi Malaysia Diidentifikasi Sebagai Shalom Avitan
Saat diperiksa, ada pecahan kaca dan bahan peledak yang menyerupai petasan di lantai toko dan saksi mengaku juga mencium bau mirip bensin dari pecahan kaca.
Ulasan rekaman kamera CCTV toko KK Mart juga menunjukkan bahwa sebuah mobil berwarna gelap dengan stiker "Lalamove" merah telah berhenti di pinggir jalan sekitar pukul 5.35 pagi.
Seorang pria terlihat keluar dari mobil dan melemparkan apa yang diyakini sebagai botol kaca berisi kerosin ke dalam toko, lalu melanjutkan perjalanan meninggalkan tempat kejadian.