TRIBUNNEWS.COM - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan ada kemungkinan besar bahwa serangan balasan Iran akan dilakukan oleh proksi-proksi Iran.
Adapun yang termasuk proksi-proksi Iran ialah Hizbullah, Hamas, Houthi, Jihad Islam Palestina, dan lainnya.
Serangan yang rencananya dilancarkan Iran itu adalah serangan balasan atas serangan Israel di Gedung Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada hari Senin, (1/4/2024).
Dalam serangan itu seorang jenderal terkemuka Iran bernama Mohammad Reza Zahedi tewas bersama dengan belasan orang lainnya.
Iran kemudian berulang kali menegaskan akan membalas serangan Zionis itu.
Menurut intelijen itu, Iran khawatir akan respons AS jika Iran menyerang secara langsung.
Melansir dari i24News, narasumber yang didapat CNN mengatakan Iran kini mewaspadai potensi "eskalasi dramatis dalam pertempuran".
Iran disebut enggan memberikan alasan kepada AS atau sekutunya untuk menyerang Iran secara langsung.
Meski demikian, Iran masih bisa melancarkan serangan ke Israel melalui proksi-proksinya.
Belum diketahui kapan serangan balasan Iran akan dilakukan. Namun, serangan itu bisa saja dilancarkan pekan ini.
Narasumber intelijen AS menyebut Iran mendesak proksi-proksinya untuk melancarakan serangan besar terhadap Israel secara bersamaan alias keroyokan.
Baca juga: Kapan & dari Mana Serangan Balasan Iran ke Israel Akan Dilancarkan? Ini Prediksinya
Serangan keroyokan itu bisa dilakukan dengan pesawat nirawak dan rudal.
Salah satu narasumber mengaku belum tahu kapan rencana serangan Iran itu akan dilakukan.
Dia menyebut Iran dan proksi-proksinya juga terlihat "sudah siap" menyerang pasukan AS di Timur Tengah.
Akan tetapi, narasumber itu mengatakan Iran "tidak punya komando dan kendali yang sempurna" atas proksi-proksinya.
Meski demikian, potensi serangan Iran terhadap fasilitas AS tidak bisa dikesampingkan sepenuhnya.
Pada hari Senin, (8/4/2024), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menuding AS telah memberi Israel "lampu hijau" untuk melancarkan serangan di Damaskus.
"Saya ingin berkata dengan suara keras dari sini di Damaskus bahwa Amerika punya tanggung jawab atas apa yang terjadi dan harus bertanggung jawab," kata Amirabdollahian kepada wartawan di Damaskus saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, dikutip dari Associated Press.
Sebelumnya, Amirabdollahian menyebut AS dan "dua negara Eropa" tidak mengecam serangan di Kedutaan Iran.
Dia menyebut tidak ada kecaman itu menandakan bahwa AS sudah memberi Israel "lampu hijau" untuk melancarkan serangan itu.
Di sisi lain, AS mengaku tidak mengetahu rencana serangan udara Israel itu meski negara itu adalah sekutu penting Israel.
Israel hingga kini belum mengaku berada di balik serangan tersebut.
Baca juga: Israel akan Serang Rafah, tapi Iran akan Serang Israel, Mana yang akan Lebih Dulu Terjadi?
Namun, juru bicara Kementerian Pertahahan AS Sabrina Singh menyebut AS sudah menganggap Israellah yang melakukannya.
Iran mungkin lancarkan serangan dari Irak/Suriah
Seorang jurnalis investigasi dan pengamat keamanan asal Israel, Yossi Melman, memprediksi Iran tidak akan melancarkan serangan secara langsung.
Melman ragu bahwa Khamenei akan mengizinkan adanya serangan balasan secara langsung meskipun Iran sudah berjani akan melakukannya.
Kata Melman, serangan seperti itu akan secara langsung dikaitkan dengan Teheran.
Dia kemudian memprediksi Iran akan tetap menyerang, tetapi tidak dari wilayah Iran.
Menurutnya, serangan bisa berasal “dari Irak dan/atau Suriah dan lebih intensif”.
Melman berujar bahwa Iran sudah menargetkan para diplomat Israel dan fasilitas Israel lewat proksi-proksinya, misalnya Hizbullah, di seluruh Eropa selama lebih dari 40 tahun terakhir.
Sebagai contoh, Iran pernah membayar seorang warga Pakistan di Jerman untuk membunuh pengacara pro-Israel.
Mirip dengan Melman, pakar dari Institut Kemanan Nasional dan Strategi Israel bernama Ben Sabti juga menduga Iran tidak akan menyerang Israel secara langsung.
“Perkiraan saya ialah bahwa Iran tidak akan menyerang Israel secara langsung karena hal itu tidak ada gunanya,” kata Sabti dikutip dari Iran International.
Baca juga: Menlu Iran Resmikan Bangunan Baru Layanan Konsuler Iran di Damaskus Dekat Konsulat yang Dibom Israel
Sementara itu, informasi intelijen yang didapatkan AS menyebutkan bahwa Israel tengah menyiapkan aksi pembalasan.
Dalam serangan balasan Iran itu, pesawat nirawak jenis Shahed dan rudal penjelajah mungkin dikerahkan.
Para pejabat AS mengatakan belum mengetahui kapan serangan akan dilakukan dan apa saja target serangan.
Hal lain yang belum diketahui ialah dari mana rudal dan pesawat nirawak Iran akan diluncurkan, yakni apakah dari Irak, Suriah, atau langsung dari wilayah Iran.
(Tribunnews/Febri)