Israel Mengancam akan Menyerang Wilayah Iran, Perang Kata-kata Meningkat
TRIBUNNEWS.COM- Israel mengancam akan menyerang wilayah Iran ketika perang kata-kata meningkat.
Israel berusaha mencegah pembalasan dendam Iran atas pemboman konsulat Iran di Damaskus.
Jika Iran menyerang Israel dari wilayahnya sendiri, maka Israel akan membalas dengan menyerang Iran secara langsung, kata Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada 10 April.
“Jika Iran menyerang dari wilayahnya sendiri, Israel akan membalas dan menyerang di Iran,” tulis Katz di situs media sosial X dalam bahasa Ibrani dan Persia, sambil menandai Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei di postingan tersebut.
Katz melontarkan komentar tersebut setelah Khamenei menyatakan pada hari sebelumnya bahwa Israel harus dihukum karena mengebom konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
Seorang jenderal terkemuka Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan enam orang lainnya tewas dalam pemboman tersebut.
Serangan tersebut dipandang sebagai peningkatan signifikan dalam konflik bayangan antara Israel dan Iran, mengingat konsulat di Suriah adalah wilayah kedaulatan Iran berdasarkan hukum internasional.
“Ketika mereka menyerang konsulat, itu seperti mereka menyerang tanah kami,” kata Khamenei dalam pidatonya yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.
“Rezim jahat melakukan kesalahan dan harus dihukum, dan memang demikian adanya,” tambahnya.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada bulan Oktober, Israel dan Iran belum saling menyerang secara langsung.
Hizbullah, sekutu dekat Iran, telah terlibat dalam pertempuran besar dengan Israel di perbatasan Lebanon sejak dimulainya perang di Gaza.
Sekutu Iran lainnya di Poros Perlawanan telah melakukan serangan terhadap sasaran Israel menggunakan rudal dan drone, termasuk di pelabuhan Eilat dan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.
Perlawanan Islam di Irak dan Ansarallah di Yaman telah berjanji untuk terus melakukan serangan sampai Israel mengakhiri genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Selain menyerang sasaran di Lebanon selatan, Israel secara teratur mengebom Suriah, termasuk kelompok bersenjata yang mendapat dukungan dari Iran yang berupaya mengusir pasukan pendudukan AS.
ISIS melakukan bom bunuh diri pada bulan Januari di makam komandan IRGC Qassem Soleimani yang menewaskan sekitar 100 orang.
Para pejabat Iran menuduh AS dan Israel menggunakan ISIS sebagai proksi di Suriah, Iran, dan Irak.
(Sumber: The Cradle)