Jet Israel Mengebom Tentara Suriah Satu Minggu Setelah Membom Konsulat Iran
TRIBUNNEWS.COM- Jet Israel mengebom tentara Suriah satu minggu setelah meratakan konsulat Iran.
Israel telah membom Suriah selama bertahun-tahun, namun gagal membendung dukungan militer Iran terhadap perlawanan di Lebanon.
Pesawat tempur Israel mengebom Deraa di selatan Suriah pada akhir tanggal 9 April sebagai tanggapan atas serangan roket dari wilayah Suriah menuju Israel.
“Pasukan Israel menembakkan rudal ke posisi militer di Tel Al-Jabiyah di pedesaan Daraa, menanggapi serangan dengan rudal oleh kelompok yang didukung Iran dan Hizbullah dari wilayah Suriah menuju Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki,” kata pemantau perang yang terkait dengan oposisi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dilaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya menyerang infrastruktur militer tentara Suriah di wilayah Mahaja, dan menambahkan bahwa mereka “menyerang dengan tembakan artileri terhadap posisi tentara Suriah di selatan negara itu sebagai respons terhadap serangan roket yang diluncurkan dari Suriah.
Menurut SOHR, Israel telah menyerang Suriah sebanyak 33 kali sejak awal tahun 2024.
Israel telah menyerang Suriah selama beberapa tahun, menargetkan apa yang disebutnya sebagai kepentingan Iran dan Hizbullah di negara tersebut dalam upaya untuk meredam dukungan militer Teheran terhadap perlawanan di Lebanon.
Kampanye tidak resmi ini, yang tidak diakui secara terbuka oleh Israel, disebut sebagai ‘pertempuran antar perang’.
Namun, serangan tersebut tidak mampu mempengaruhi aliran persenjataan ke Hizbullah.
“Pertempuran yang sedang berlangsung telah menyaksikan perlawanan di Lebanon secara signifikan meningkatkan kemampuan senjatanya dalam hal kuantitas, kualitas, dan keragaman. Hal ini merupakan kemunduran strategis yang besar bagi Israel, yang telah menghabiskan banyak uang untuk strateginya di Suriah tanpa mencapai tujuannya,” Khalil Nasrallah, jurnalis Lebanon dan pakar urusan regional, menulis dilansir The Cradle.
Serangan terhadap Deraa terjadi seminggu setelah Israel mengebom konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, meratakan gedung diplomatik dan menewaskan beberapa penasihat dan pejabat senior.
Serangan tersebut menandai pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang menekankan perlindungan misi diplomatik Teheran telah berjanji untuk menanggapi serangan itu.
Hal ini juga terjadi ketika Hizbullah terus menyerang pangkalan, pemukiman, dan situs militer strategis Israel untuk mendukung perlawanan Palestina di Gaza.
(Sumber: The Cradle)