Ratusan Drone Iran Cuma Decoy, Rudal Balistik Datang Menyusul, Sistem Pertahanan Israel Bingung dan Jebol
TRIBUNNEWS.COM - Media Amerika Serikat (AS) The New York Times, mengutip para pejabat AS, mengulas serangan langsung Iran ke Israel yang sudah dilancarkan per Minggu (14/4/2024).
Iran dilaporkan sudah meluncurkan tiga gelombang serangan bertajuk "Janji Sejati” (Truthful Promise) dalam wujud lusinan drone berjumlah total ratusan ke wilayah teritorial Israel.
Baca juga: Iran Kerahkan Ratusan Drone Shaded Serang Langsung Israel, IDF: Tak Mungkin 100 Pesen Dihalau
Namun, AS memperkirakan kalau Iran berupaya menyinkronkan serangan drone tersebut dengan rudal yang bergerak lebih cepat, yang akan diluncurkan kemudian.
"Artinya,drone yang punya laju lebih lambat dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian “sistem pertahanan” pendudukan Israel," kata ulasan tersebut.
Dengan kata lain, ratusan drone yang diluncurkan Iran tersebut, selain berfungsi sebagai bom, juga berperan sebagai decoy, umpan pengalih perhatian sistem pertahanan udara Israel.
Menurut sumber keamanan, pemerintah pendudukan Israel mengeluarkan instruksi yang mencakup memasuki tempat perlindungan yang dibentengi dengan kemampuan yang lebih baik daripada yang ditetapkan untuk rudal presisi.
Baca juga: Iran Kerahkan Ratusan Drone Shaded Serang Langsung Israel, IDF: Tak Mungkin 100 Pesen Dihalau
Serangan Drone dan Rudal Secara Bersamaan Akan Membingungkan Sistem Pertahanan Udara 'Israel
Serangan Israel secara simultan dengan drone dan rudal dapat membingungkan sistem anti-udara Israel, karena mereka mungkin datang dengan kecepatan, ketinggian, dan arah yang berbeda.
Ulasan itu dilansir Bloomberg mengutip seorang pejabat AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas penilaian internal.
Keadaan panik dan kecemasan meningkat di wilayah pendudukan Israel, di mana tindakan ketat dikeluarkan sesuai dengan perkiraan keamanan pendudukan Israel.
Media Israel mengungkapkan, semua politisi Israel menerima perintah untuk tetap tinggal di Israel dan membatalkan perjalanan mereka ke luar negeri.
Dalam konteks ini, juru bicara pasukan pendudukan Israel Hagari mengumumkan perubahan perintah front dalam negeri yang akan berlaku mulai pukul 23.00 hari ini, Sabtu, dan akan berlanjut hingga jam yang sama Senin depan.
Secara rinci, langkah-langkah tersebut, menurut juru bicara tersebut, termasuk, “di wilayah Gaza, hanya hingga 100 orang diperbolehkan berkumpul di area terbuka dan hingga 300 orang di area terbangun, dan area pantai ditutup,”.
Sementara di wilayah lain, permukiman, hanya 30 warga Israel yang diperbolehkan berkumpul di area terbuka dan 300 warga Israel di kawasan terbangun, sedangkan di permukiman lainnya, hanya 30 warga Israel yang diperbolehkan berkumpul di kawasan terbuka dan 300 warga Israel di kawasan terbangun.
Baca juga: Pembalasan Iran di Luar Prediksi, AS Kirim Jenderal ke Israel Buat Antisipasi Direct Attack