TRIBUNNEWS.COM -- Israel melanjutkan kampanye militernya di Jalur Gaza. Sehari setelah diserang oleh Iran, Israel melakukan tindakan ofessif, Senin (15/4/2024).
Bom pasukan pertahanan Israel (IDF) menyasar sebuah kamp pengungsi di Nuseirat, Gaza tengah
Seperti biasanya, tentara zionis, IDF, tidak pandang bulu dalam aksi penyerangannya.
Baca juga: WHO Gambarkan Kondisi RS Al-Shifa di Gaza Usai Diserang Israel
Al Jazeera mengabarkan, dalam serangan tersebut menewaskan sebanyak lima warga sipil. Sementara puluhan warga lainnya mengalami luka-luka serius.
Ironisnya, serangan ini dilakukan saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bertemu untuk membahas serangan balasan Iran terhadap Israel.
Sehari sebelumnya, Iran mengakhiri serangan lima jam pertamanya terhadap Israel dengan total 361 rudal dan UAV diluncurkan.
Iran mengakhiri serangan pertamanya. Kantor berita CNN mengutip dua pejabat AS yang mengatakan bahwa gelombang pertama serangan Iran terhadap Israel telah mereda.
Serangan dimulai pada malam tanggal 13 April dan berlangsung selama 5 jam, dengan ratusan rudal dan UAV ditembakkan secara besar-besaran ke Israel.
Iran mengatakan serangan mereka adalah respons terhadap pemboman Israel terhadap konsulat mereka di Suriah dan menganggap masalah tersebut sudah selesai, serta memperingatkan bahwa mereka akan merespons dalam konteks yang lebih luas jika Israel membalas.
Baca juga: Kesaksian Staf UNICEF yang Selamat Dari Rudal Israel, Ngaku Ditembaki saat Kirim Bantuan ke Gaza
Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan itu, dan kabinet perang mereka akan bertemu beberapa jam lagi untuk menyelesaikan rencana mereka. Patut dinantikan, apakah Israel akan merespons serangan Iran ini?
Pejabat Iran Menyatakan Serangan Israel 'Sukses'
Para komandan militer Iran menyebut pemboman udara pada Minggu malam terhadap Israel sebagai “sukses” meskipun faktanya 99 persen dari 350 atau lebih proyektil gagal mencapai wilayah Israel.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan bahwa operasi tersebut, yang diluncurkan sebagai serangan balasan menyusul dugaan serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus bulan ini, telah selesai, dan tujuannya tercapai.
Bagheri juga mengungkapkan bahwa Teheran telah mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat melalui kedutaan Swiss.