News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusia Salahkan Dewan Keamanan PBB yang Cueki Iran saat Israel Serang Konsulatnya di Suriah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewan Keamanan PBB bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York pada tanggal 22 Desember 2023. -- Rusia salahkan Dewan Keamaanan PBB yang mengabaikan tuntutan Iran untuk mengutuk Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Tetap Rusia di Dewan Keamanan, Vasily Nebenzia, mengecam negara-negara Barat, terutama anggota Dewan Keamanan PBB, yang menolak untuk mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Serangan itu membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.

Iran kemudian membalas serangan itu dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Menurut Vasily Nebenzia, Iran bertindak demikian karena Dewan Keamanan PBB mengabaikan permintaan Iran untuk mengutuk serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.

Namun, Dewan Keamanan PBB buru-buru menggelar rapat mendesak setelah Iran menyerang Israel.

"Pertemuan mendesak yang diadakan Dewan Keamanan PBB mengenai serangan balasan yang dilancarkan Iran terhadap Israel adalah pertunjukan kemunafikan dan standar ganda," kata Vasily Nebenzia, Senin (15/4/2024).

“Sangat disesalkan bahwa, tidak seperti pertemuan hari ini, Anda tidak mengusulkan untuk menyampaikannya kepada Dewan pada tanggal 2 April,” lanjutnya, merujuk pada permintaan Rusia

Pada 2 April 2024, Rusia meminta Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan Israel terhadap konsulat Iran, namun ditolak oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Vasily Nebenzia mengatakan jika yang diserang adalah konsulat negara Barat, Dewan Keamanan PBB kemungkinan besar akan langsung merespon.

"Jika konsulat negara-negara Barat yang diserang, situasinya pasti akan berbeda," kata Vasily Nebenzia.

"Apa yang terjadi kemarin tidak terjadi begitu saja dan terjadi sebagai akibat dari kegagalan Dewan Keamanan dalam menanggapi serangan Israel. Diam mengenai penyebab krisis ini tidak dapat diterima," lanjutnya, mengomentari diamnya Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: H-3 Sebelum Serang Israel, Iran Akui Sudah Kabari AS dan Negara Tetangga

Rusia: Dewan Keamanan PBB Diam saat Israel Serang Iran

Rusia sebelumnya meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan rapat mendesak setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.

“Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus hari ini, masyarakat Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini,” tulis Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky di X, Selasa (2/4/2024).

“Menyusul surat mereka, kami telah meminta pengarahan terbuka kepada Dewan Keamanan PBB. kepresidenan telah menjadwalkannya pada pukul 15.00 waktu New York (22.00 waktu Moskow) pada tanggal 2 April," lanjutnya, dikutip dari Jerusalem Post.

Sebelumnya, Misi Tetap Iran untuk PBB mengatakan Iran akan menghindari menanggapi serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, jika Dewan Keamanan mengutuk serangan yang dilancarkan Israel pada 1 April lalu.

Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City. (TIMOTI A. CLARY / AFP)

Dewan Keamanan PBB Gagal Cegah Eskalasi

Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, menegaskan bahwa penolakan rekan-rekan Barat di Dewan Keamanan untuk mencegah eskalasi di Timur Tengah menunjukkan kecerobohan selektif mereka.

“Sekali lagi, kami sekali lagi yakin bahwa ejekan dan kecerobohan rekan-rekan Barat kami dan kebutaan selektif mereka tidak ada batasnya," kata Dmitry Polyansky di Telegram-nya, Selasa.

"Sekarang mereka bahkan tidak ingat bahwa mereka menolak untuk mencegah eskalasi dengan tidak memberikan dukungan rancangan pernyataan Dewan Keamanan PBB yang diajukan kepada pers yang mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran," lanjutnya.

Menurutnya, Israel mengambil tindakan sendiri dengan menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

“Israel mengambil tindakan dengan cara mereka sendiri, seperti yang diharapkan dari mereka: Israel adalah korban, dan semua orang bersalah," katanya.

Kemudian, lanjutnya, setelah Iran membalas serangan Israel maka negara Barat yang mendukung Israel akan mempromosikan Israel sebagai korban dan Dewan Keamanan PBB segera menggelar rapat setelah itu.

"Jelas bahwa inilah skenario yang digunakan oleh taktik Barat dan sponsor mereka yang akan menyusul pada pertemuan Dewan Keamanan PBB berikutnya dalam beberapa jam," katanya, dikutip dari Nabd.

Menurutnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan sekutunya akan mulai mengganggu stabilitas di kawasan tersebut, lalu menyalahkan Iran.

Hubungan Israel dan Iran

Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.

Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, kelompok perlawanan Irak dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.

Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.729 jiwa dan 76.371 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (13/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini