Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Republik Islam Iran kembali membuka operasional penerbangan Bandara Internasional Mehrabad pada Senin (15/4/2024) pagi.
Sebelumnya sempat terjadi penangguhan sementara penerbangan di Bandara Mehrabad Teheran buntut serangan udara Iran terhadap Israel yang meningkatkan ketegangan regional.
Penerbangan ditangguhkan usai Iran meluncurkan serangan langsung pertamanya pada Sabtu (13/4/2024) di wilayah Israel menggunakan drone dan rudal.
Serangan Iran tersebut sebagai bentuk balasan serangan udara negara zionis pada 1 April 2024 yang menargetkan kantor konsulat Tehran di Damaskus.
Berdasarkan kantor berita pemerintahan Iran (IRNA), operasional Bandara Internasional Mehrabad dibuka kembali pada pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Baca juga: Imbas Situasi Memanas Iran-Israel, Jokowi Harus Mulai Kurangi Ketergantungan Minyak Impor
“Pembatasan penerbangan telah ditangguhkan di semua bandara di seluruh Iran,” seperti dikutip dari IRNA, kantor berita pemerintahan Iran, Senin (15/4/2024).
Bandara Internasional Imam Khomeini di Tehran juga kembali dibuka, termasuk bandara domestik di seluruh negera termasuk Tabriz di barat laut, Mashhad di timur laut, dan Shiraz di selatan, seluruhnya beroperasi sesuai jadwal.
Sebagaimana diketahui Iran melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dengan mengirimkan ratusan rudal dan drone pada Sabtu (13/4/2024).
Baca juga: Yordania Ketar Ketir Jadi Target Rudal Iran, Usai Benda-benda Aneh Berterbangan di Wilayah Udaranya
Serangan ini merupakan balasan Tehran atas serangan udara Israel pada 1 April lalu terhadap gedung konsulatnya di Damaskus.
Serangan balasan Iran ini memicu potensi perang dunia III, karena Israel juga mempersiapkan serangan balik balas dendam, sebagaimana dikemukakan Juru Bicara Israel Defense Force (IDF) dengan mulai meminta meniadakan semua kegiatan pendidikan, termasuk studi akademis dan perkemahan musim panas.
Serangan Iran dan potensi balasan Israel membuat beberapa maskapai penerbangan menangguhkan penerbangan ke wilayah tersebut.
Seperti maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa menangguhkan penerbangannya ke dan dari Iran, sementara maskapai Australia Qantas mengubah rute pesawat mereka untuk menghindari wilayah udara Iran.
Eskalasi konflik itu juga mendorong beberapa negara di Timur Tengah termasuk Yordania, Lebanon, dan Irak untuk menutup wilayah udara mereka Sabtu-Minggu malam. Namun saat ini telah dibuka kembali.