TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Agama (Kemenag) Jalur Gaza mengatakan Israel telah menghancurkan 814 masjid di Gaza sejak perang meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, (5/10/2024), Kemenag menyebut ada 148 masjid lainnya yang rusak parah akibat serangan Israel.
Israel juga menghancurkan tiga gereja dan sembilan belas pemakaman. Diperkirakan kerugian akibat serangan Israel di bangunan milik kementerian itu mencapai $350 juta atau sekitar Rp5,48 triliun.
Dikutip dari Press TV, Kemenag juga berujar pasukan Israel telah "menodai" kuburan.
Tentara Israel dilaporkan mengekshumasi jasad dan melakukan tindakan brutal kepada jasad, misalnya mencuri organ dan memutilasi jasad.
Sebanyak 11 fasilitas administrasi dan pendudukan di bawah kewenangan Kemenag juga hancur.
Di samping itu, Kemenag mengatakan Israel telah membunuh 238 pegawainya dan menahan 19 lainnya.
Kemudian, Kemenag meminta masyarakat dunia untuk segera ikut campur demi menghentikan serangan Israel.
Israel serangan masjid dan sekolah
Israel menyerang Masjid Syuhada Al-Awsa dan Sekolah Ibn Rushd di Gaza pada hari Minggu pagi.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan kedua tempat kejadian perkara berada di Kegubernuran Dei al-Balah yang menjadi tempat berlindung ratusan pengungsi Palestina.
Baca juga: Presiden Prancis Minta Embargo Senjata ke Israel, Netanyahu: Memalukan, Kami Tak Butuh Bantuanmu
Menurut Israel, masjid dan sekolah itu menjadi pusat komando kelompok Hamas.
Israel kerap melontarkan klaim seperti itu sejak perang di Gaza meletus. Namun, Israel tidak bisa memberikan bukti.
Klaim seperti itu diduga digunakan Israel untuk membenarkan serangan militer terhadap infrastruktur sipil.
Adapun 48 jam sebelum serangan terbaru itu dilancarkan Israel, militernya telah menyerang 27 rumah, sekolah, dan pusat pengungsian.