TRIBUNNEWS.COM -- Israel bakalan mendapat bantuan persenjataan dari Amerika Serikat, menyusul serangan Iran ke negeri itu pada Sabtu (13/4/2024) malam hingga keesokan harinya.
Dengan demikian, Israel bakalan menyalip Ukraina yang telah berbulan-bulan menanti paket bantuan sebesar 60 miliar dolar namun diblokir oleh parlemen (DPR) AS.
Rencana pencairan bantuan tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Johnson, orang di balik tak jelasnya bantuan ke Ukraina.
Baca juga: Sederet Sistem Pertahanan Udara Iran untuk Lawan Serangan Balasan Israel, Ada S-300 Rusia
“Anggota Partai Republik di DPR dan Partai Republik memahami perlunya mendukung Israel. Kami akan mencoba lagi minggu ini, dan rincian paket tersebut sedang disusun saat ini. Kami sedang mempertimbangkan opsi-opsi dan semua opsi tambahan lainnya. masalah,” kata juru bicara DPR AS tersebut dikutip dari CNN, Senin (15/4/2024).
Petinggi Partai Republik ini mengaku senang, AS bisa menunjukkan tekad terhadap Israel yang sedang diserang oleh Iran.
"Begini, saya pikir kita sudah menunjukkan tekad tadi malam. Syukurlah. Banyak dari kita yang khawatir tentang hal itu untuk tetap bersama sekutu kita, Israel. Hal itu sangat penting untuk dilakukan. Kita telah menghancurkan sebagian besar drone dan rudal itu, seperti yang Anda catat, dan sekutu kami yang lain juga ikut ambil bagian,” katanya.
Sebelumnya, senat AS telah mengusulkan bantuan militer ke tiga sekutu AS yaitu Israel, Ukraina dan Taiwanlebih dari 100 miliar dolar. Namun usulan itu mentok di parlemen karena Partai Republik tidak menyetujuinya.
Ketua Komite Intelijen, Mike Turner dari Partai Republik, dalam wawancara dengan NBC News mengatakan, parlemen AS segera mempertimbangkan bantuan ke Kiev pada minggu ini.
"Rusia mulai mendapatkan kekuatan. Ukraina mulai kehilangan kemampuan untuk mempertahankan diri. AS perlu mengambil tindakan dan memberikan senjata yang dibutuhkan Ukraina. Dan saya pikir kita akan melihat dukungan yang sangat besar mengenai masalah ini di DPR pada tahun ini," kata anggota kongres itu.