TRIBUNNEWS.COM - Rabu (17/4/2024) kemarin, Presiden Iran, Ebrahim Raisi menegaskan, Teheran akan merespons dengan sengit setiap tindakan balasan sekecil apapun yang dilakukan Israel.
Senjata-senjata yang akan digunakan Iran pun menjadi topik panas yang dibicarakan banyak orang.
Secanggih apa senjata-senjata yang dipakai Iran untuk serang Israel?
Dilansir berbagai sumber, berikut ini rincian senjata yang dipakai Iran untuk serang Israel:
- Drone Ababil
Dikutip dari Tehran Times, drone Ababil 5 memungkinkan kendaraan udara tak berawak melakukan operasi pengawasan di wilyah yang paling luas.
- Drone Arash
Dikutip dari Defense Express, Arash-2 juga idkenal sebagai Kian 2 merupakan drone kamikaze Iran yang memungkinkan ancaman lebih besar daripada Shahed-136.
Sayangnya, baru sedikit informasi mengenai kemampuan dan karakteristik Arash-2.
Arash-2 pertama kali didemonstrasikan pada 2019 kemarin.
Senjata ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari drone kamikaze Arash-1 (Kian 1) yang diumumkan ke publik pada 2015.
Baca juga: 4 Strategi Iran Mencegah Serangan Balasan Israel, Potensi Cyber Attack Ikut Diwaspadai
Dibandingkan dengan versi sebelumnya, Arash-2 dua kali lebih besar.
Menurut media Iran, Arash-1 memiliki lebar sayap 2 meter, muatan hingga 30 kg, jangkauan praktis 5,5 km, kecepatan jelajah 350 km/jam dan maksimum 480 km/jam.
Sebaliknya, Arash-2 (Kian 2) memiliki lebar sayap hingga 4 meter, panjang hingga 4,5 meter, dan jangkauan hingga 1.000 km (1.600 km, menurut beberapa sumber).
Sumber Iran mengklaim bahwa drone tersebut memiliki mesin jet.
Namun pada foto publik pertama, bagian ekor drone tersebut dibungkus dengan plastik, dan pada foto lain yang tersedia terlihat jelas dilengkapi dengan mesin baling-baling.
- Drone Mohajer
Drone Mohajer 10 versi baru diluncurkan belum lama ini.
Mohajer 10 adalah pesawat tak berawak yang mampu mengangkut senjata besar ini diklaim bisa menjangkau wilayah Israel jika ditembakkan dari Iran.
Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan Mohajer-10 saat pameran alat persenjataan pada Hari Industri Pertahanan.
Drone Mohajer mampu membawa berbagai bom dan peralatan anti-radar serta melakukan pengawasan.
Bom dan persenjataan berat dalam skala tertentu juga bisa diangkut oleh drone ini.
Menurut media pemerintah Iran, versi terbaru Mohajer, pertama kali dikembangkan selama perang delapan tahun perang dengan Irak pada tahun 1980-an.
Drone ini dapat membawa hulu ledak seberat 300kg (660lb) dan dikenal supercepat.
- Rudal balistik jarak menengah Dezful
Dezful Iran merupakan sebuah High-Explosive (HE), road-mobile, dua tahap Bahan Bakar Cair (LF) dan Solid-Propellant (SP), panduan Inertia-Navigation-System (INS), Surface-to-Surface Rudal Balistik Jarak Menengah (SRBM), yang mulai beroperasi pada tahun 2019.
Dikutip dari Collectove Awareness To UXO, Dezful dianggap sebagai keluarga rudal Fateh, yang sangat mirip dengan rudal Fateh-110 dan Zulfiqar.
Rudal ini diyakini memiliki bahan bakar cair (LF) tahap pertama dan bahan bakar padat (SP) tahap kedua dan membawa hulu ledak seberat 600 hingga 700kg dengan Circular Error of Probability (CEP) 5m.
Rudal Dezful merupakan peningkatan dari model Zolfaghar (Zulfiqar) lama, yang memiliki jangkauan 700 km.
- Shahed 136
Iran melepaskan ratusan drone kamikaze Shahed 136 ke wilayah Israel.
Drone ini berukuran tidak terlalu besar.
Shahed 136 memiliki panjang sekitar 3,5 meter dengan lebar 2,5 meter dan hulu ledak hingga 40 kg.
Pesawat nirawak ini juga didesain dengan sayap delta yang membuatnya lebih sulit dideteksi oleh radar.
Dikutip dari The Jerusalem Post, Iran telah mengembangkan drone selama beberapa tahun terakhir.
Upaya Iran menggunakan drone untuk menyerang Israel bukan hal baru.
Iran juga telah memasok drone Shahed 136 ke Rusia dalam jumlah besar untuk meneror Ukraina selama peperangan dua tahun terakhir, Washington Post melaporkan.
Rusia memilih menggunakan drone karena murah dan dapat dibuang serta meneror wilayah sipil.
- Jet Sukhoi-35 dan Arhanud
Moskow diduga membekali Iran dengan pesawat tempur Jet Sukhoi-35 dan teknologi artileri pertahanan udara (Arhanud) canggih.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)