TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Rangkuman informasi terkini mengenai konflik Iran dan Israel, Jumat (19/4/2024) siang.
Israel menyerang Iran dini hari tadi.
Ini merupakan serangan balasan Israel setelah sebelumnya pada Minggu (14/4/2024) lalu, Iran menyerang Israel dengan 300 rudal dan drone.
- Iran mengklaim pertahanan udaranya menjatuhkan tiga drone di Isfahan setelah stasiun ABC News melaporkan Israel telah melancarkan serangan rudal terhadap sebuah situs di Iran.
- Kantor berita terkait Iran, Fars, melaporkan ledakan di provinsi Isfahan Iran. Sejauh ini belum ada laporan korban.
- Di kota Isfahan terletak fasilitas nuklir Iran namun dikabarkan fasilitas itu masih aman.
- Dua pejabat AS mengkonfirmasi kepada CBS News bahwa rudal Israel telah menghantam Iran.
- Belum ada kabar dari Israel mengenai dugaan serangan tersebut.
- Penerbangan di beberapa kota di Iran ditangguhkan.
- Ada juga laporan ledakan di Suriah dan Irak.
- Serangan Israel terjadi beberapa hari setelah Iran menembakkan serangkaian drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April.
- Serangan Israel tersebut menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Eskalasi ini terjadi lebih dari enam bulan setelah perang dahsyat Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 34.000 orang, dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya spiral kekerasan di Timur Tengah
Dekat Fasilitas Nuklir Iran
Alasan Israel Serang Iran
Sejauh ini militer Israel belum memberikan konfirmasi soal serangan itu.
"Serangan rudal Israel menargetkan sebuah situs di Iran pada Jumat pagi," menurut ABC News.
Selain di Isfahan Iran tengah, ledakan juga terjadi di Kegubernuran As-Suwayda di Suriah selatan dan di wilayah Bagdad serta Gubernuran Babil di Irak pada Jumat pagi.
Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memastikan akan membalas serangan Iran terhadap Israel.
Baca juga: 5 Info Terkini Israel Serang Iran: Sejumlah Drone Israel Ditembak, Sirine di Israel Utara Berbunyi
Langkah yang diambil Netanyahu ini bertolak belakang dengan saran dari Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang memintanya untuk menahan diri.
Pertemuan kedua menteri luar negeri itu dengan Netanyahu berlangsung di Kantor Perdana Menteri Israel di Yerusalem pada Rabu (17/4/2024) dua hari lalu.
Saat itu, Netanyahu menolak saran Jerman dan Inggris untuk menahan diri dengan alasan Israel berhak mempertahankan diri dari serangan Iran.
"Kami akan membuat keputusan sendiri mengenai tanggapan terhadap serangan Iran. Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan diri," kata Netanyahu.
Alasan ini sebelumnya sempat juga diungkapkan Netanyahu saat Israel menghadapi Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan oleh gerakan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Meski begitu, ada alasan lain pula yang mendasari rencana Israel untuk membalas serangan yang dilakukan oleh Iran.