TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ledakan terjadi di pangkalan militer Irak, Sabtu (20/4/2024).
Dilansir Sky News, ledakan terjadi tepatnya di pangkalan militer Kalsu di kota Babylon, sekitar 50 km ibu kota Baghdad.
Pangkalan itu digunakan oleh Popular Mobilization Forces (PMF) atau Popular Mobilization Units (PMU), sebuah kelompok yang memayungi puluhan kelompok bersenjata Irak.
Seorang pejuang PMF tewas dan enam lainnya luka-luka, menurut sumber di rumah sakit terdekat di Hilla.
Ledakan itu terjadi akibat serangan udara yang sumbernya belum diketahui pasti, lapor Reuters.
Meski begitu, militer mengatakan tidak melihat adanya drone atau jet tempur yang terdeteksi di wilayah udara di sekitar sebelum atau selama ledakan.
Seorang pejabat AS mengatakan, insiden itu bukan disebabkan oleh operasi militer Amerika.
Awalnya, PMF hanya mengonfirmasi korban luka tanpa ada korban meninggal.
“Tim investigasi segera tiba di lokasi kejadian, ledakan tersebut menimbulkan kerugian materi dan korban luka," ungkap PMF dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan memberi Anda rinciannya setelah penyelidikan awal selesai."
Faksi-faksi di dalam PMF mengambil bagian dalam serangan roket dan drone terhadap pasukan AS di Irak pada bulan-bulan awal serangan Israel di Gaza.
Baca juga: Israel Serang Iran, Ledakan juga Terjadi di Suriah dan Irak
Namun, kelompok tersebut sudah menghentikan serangannya pada awal Februari.
Kelompok Perlawanan Irak melancarkan serangan drone ke pelabuhan Eilat yang Dikuasai Israel
Dilaporkan PressTV, pejuang dari kelompok perlawanan anti-teror Irak telah melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap pelabuhan Eilat, Sabtu (20/4/2024).
Serangan itu merupakan tanggapan atas serangan terhadap pangkalan militer yang menampung koalisi Unit Mobilisasi Populer (PMU).