News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Perbandingan Kerusakan Serangan Israel vs Iran, Mana yang Lebih Parah?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berpose di samping rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel Selatan.

TRIBUNNEWS.COM - Sejak awal April 2024, dunia dihebohkan dengan serangan udara yang dilancarkan oleh Israel terhadap Iran.

Israel tidak menyasar wilayah Iran secara langsung, melainkan menargetkan konsulat Iran yang berada di Damaskus, Suriah.

Serangan 1 April itu menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Iran.

Iran pun tidak tinggal diam.

Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada 14 April dini hari waktu setempat.

Lebih dari 300 drone dan rudal diluncurkan Iran pada hari itu.

Meskipun serangan Iran itu merupakan serangan balasan terhadap serangan Israel terhadap gedung konsulatnya di Suriah, Israel tidak berhenti.

Israel melancarkan serangan baru terhadap Iran, tepatnya pada Jumat (19/4/2024) dini hari.

Namun seperti apa dampak kerusakan dari serangan-serangan tersebut?

Berikut Tribunnews.com rangkum perbandingan kerusakan serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran dan sebaliknya.

Kerusakan atau Dampak Serangan Iran Terhadap Israel 14 April 2024

Mengutip Aljazeera, serangan ratusan drone Iran terhadap Israel berlangsung selama sekitar 5 jam.

Drone-drone serangan pembalasan Iran ke Israel tampak dari situs Kubah Emas (Dome of Rock) di Yerusalem, Minggu (14/4/2024). (times of Israel)

Baca juga: Konflik Iran VS Israel Berpotensi Bikin Harga Emas dan Minyak Melonjak

Selama serangan tersebut, ledakan terdengar di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv.

Ledakan juga terdengar di Yerusalem, dan sirene serangan udara terdengar di lebih dari 720 lokasi ketika pasukan Israel berusaha menembak jatuh proyektil tersebut.

Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah, menurut laporan kantor berita The Associated Press.

Militer Israel juga mengatakan, sebagian besar proyektil tersebut dicegat di luar perbatasan negaranya dengan bantuan dari AS, Inggris, dan Prancis.

Yordania juga menembak jatuh beberapa rudal yang ditujukan ke Israel saat terbang melalui wilayah udara Yordania.

Soal kerusakan, Hagari mengatakan kerusakan kecil terjadi pada infrastruktur di sebuah pangkalan di Israel selatan.

Iran memang menyasar wilayah Nevatim, yang merupakan situs pangkalan udara Israel.

Selain itu, seorang gadis berusia tujuh tahun juga terluka parah akibat pecahan rudal.

Sementara beberapa pasien lain menderita luka ringan dan beberapa dirawat karena cemas.

Kerusakan atau Dampak Serangan Israel Terhadap Iran 19 April 2024

Penampakan langit di Isfahan, Iran menyusul laporan ledakan. (IRGC)

Sementara itu, soal kerusakan serangan Israel terhadap Iran, beberapa pejabat dan media Iran meremehkan dampaknya.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa, lapor BBC.com.

Kantor berita Fars Iran melaporkan ledakan terdengar di dekat pangkalan militer Iran dan sistem pertahanan udara diaktifkan.

Ledakan yang terdengar di wilayah Isfahan terjadi akibat penembakan pertahanan udara terhadap objek yang mencurigakan.

Tidak ada kerusakan akibat ledakan itu, menurut pernyataan seorang jenderal Iran.

Baca juga: Media Israel: Rudal Jarak Jauh dari Jet F-35 IDF Hantam Situs Radar Fasilitas Nuklir Rahasia Iran

Kantor berita semi-resmi Tasnim, yang dekat dengan sayap militer Korps Garda Revolusi Islam, mengunggah video fasilitas nuklir di Isfahan yang tidak menunjukkan tanda-tanda serangan.

Badan Energi Atom Internasional telah mengonfirmasi tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran.

Hossein Dalirian, juru bicara Pusat Dunia Maya Nasional Iran, juga mengatakan tidak ada serangan udara dari luar perbatasan.

Dia mengatakan, Israel hanya melakukan upaya yang gagal dan memalukan untuk menerbangkan quadcopters (drone) yang telah ditembak jatuh.

Namun, Iran sempat memberlakukan pembatasan penerbangan komersial beberapa jam setelah serangan, meski kini pembatasan tersebut telah dicabut.

Di sisi lain, ledakan juga dilaporkan terjadi di Irak dan Suriah, tempat kelompok bersenjata yang didukung Iran beroperasi.

Namun tidak jelas apakah ledakan tersebut terkait langsung dengan serangan di Isfahan.

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan sebuah situs pertahanan udara di selatan Suriah telah terkena serangan rudal Israel pada Jumat dini hari waktu setempat.

Israel belum mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan tersebut.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Dengan meremehkan insiden serangan Israel, Iran mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan, lapor Reuters.

Respons Iran itu tampaknya bertujuan untuk menghindari perang di wilayah Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan drone yang diluncurkan Israel adalah drone kecil dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Media dan pejabat Iran menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup", bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu adanya pembalasan.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut.

Baca juga: Iran Sepelekan Serangan Israel, Sebut Tembakan IDF ke Isfahan Tak Picu Kerusakan Besar

"Sumber asing dalam insiden ini belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan dari luar, dan diskusi lebih mengarah pada infiltrasi dibandingkan serangan," kata pejabat tersebut.

Israel pun tidak mengatakan apa pun tentang insiden itu dan sekutunya, Amerika Serikat, menolak untuk ikut campur.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini