TRIBUNNEWS.COM -- Ribuan tentara Ukraina dan Rusia berusaha menghindari tugas dengan desersi. Mereka mencoba kabur agar tidak dikirim ke garis depan pertempuran.
Ukrinform mengutip Mediazona dari laporan Kementerian Pertahanan Inggris mengacu pada pembaruan intelijen menyebutkan pada bulan Maret 2024, pengadilan militer Rusia menjatuhkan sejumlah besar hukuman dalam kasus desersi terhadap 684 prajuritnya.
Jumlah total penyelidikan yang dibuka secara resmi sejak mobilisasi “sebagian” diluncurkan pada September 2022 mencapai 7.400, dengan jumlah terbesar, 496, diselidiki di wilayah Moskow.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Sporadis di 120 Permukiman Ukraina
“Banyak tentara yang berhasil dilacak dan diadili di pengadilan militer diberi hukuman percobaan, dikembalikan ke unit mereka dan ke garis depan. Pada saat yang sama, permintaan suaka di negara-negara Barat dari warga negara Rusia yang menghindari dinas militer telah mencapai tingkat rekor," demikian tulis media tersebut.
Tentara Rusia, termasuk mereka yang menjalani wajib militer selama “mobilisasi parsial” pada September 2022, diharuskan untuk tetap bertugas militer tanpa batas waktu, dengan kemungkinan kecil untuk dibebaskan, kata intelijen Inggris.
Sementara kantor berita Rusia, TASS memberitakan bahwa hampir 4.700 kasus desersi dilaporkan di Ukraina sejak awal tahun ini.
Kasus tentara kabur dari tugas mereka telah tercatat di Ukraina sejak awal tahun ini, melonjak lebih banyak dibandingkan waktu yang sama tahun lalu, menurut outlet media Ukraina Obshchestvennoye.
Outlet tersebut mengutip data dari kantor kejaksaan agung yang menunjukkan bahwa 6.000 kasus seperti itu didaftarkan pada tahun 2022 dan 16.000 pada tahun 2023.
Namun, total 4.690 kasus desersi dilaporkan pada Januari-Februari 2024.
Media tersebut juga mengutip seorang pakar militer yang menghubungkan peningkatan jumlah desertir dengan kampanye mobilisasi paksa.
Baca juga: Rusia Caplok Novomikhailovka, Ukraina Tuding Musuh Gunakan Senjata Kimia
Sebelumnya, Opendatabot, sebuah sumber online, menunjukkan meningkatnya jumlah penghindar wajib militer.
Oleh karena itu, sejak tahun 2014, pengadilan Ukraina telah menjatuhkan hukuman terhadap lebih dari 3.700 orang yang melakukan wajib militer, dengan sekitar sepertiga di antaranya terjadi pada tahun 2023.
Dengan demikian, sebanyak 1.274 orang dijatuhi hukuman tahun lalu, dan 60 di antaranya menerima hukuman hingga lima tahun penjara.