TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Wilayah Asia Tenggara dilanda gelombang panas berbahaya. Bahkan, Filipina telah menutup sekolah-sekolah dan memperingatkan akan adanya kelebihan beban pada jaringan listriknya.
Suhu di Filipina hari ini mencapai 38,8 derajat Celsius (101,8 derajat Fahrenheit) dan akan berlangsung dalam tiga hari ke depan.
Gelombang panas tersebut juga memberikan tekanan pada pasokan listrik di pulau utama Luzon yang menyumbang tiga perempat output perekonomian, dengan cadangan yang menipis setelah 13 pembangkit listrik ditutup sebelumnya.
Baca juga: Masuk Musim Hujan, Mengapa Jakarta Mengalami Suhu Panas dan Cuaca Terik?
Sementara itu, Myanmar mencatat suhu terpanas pada bulan April sebesar 48,2 derajat Celcius. Di Thailand, permintaan listrik mencapai rekor 36.356 megawatt pada Sabtu malam, kata Kementerian Energi. Wilayah utara dan timur laut negara itu diperkirakan akan menjadi wilayah terpanas, dengan suhu tertinggi mencapai 44 derajat di beberapa wilayah.
Pemerintah Bangkok juga mengeluarkan peringatan panas ekstrem pada pekan lalu karena indeksnya naik ke tingkat sangat berbahaya. Sekitar 30 orang telah meninggal akibat suhu tinggi tahun ini di Thailand, dibandingkan dengan 37 kematian terkait panas pada tahun 2023, menurut data pemerintah.
Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem Landa Asia, Filipina hingga Bangladesh Liburkan Ribuan Sekolah
Suhu mencapai 48,2 derajat di kota Chauk di wilayah Magway Myanmar tengah pada hari Minggu, menurut pernyataan dari kantor cuaca negara tersebut, suhu tertinggi yang pernah tercatat di Myanmar pada bulan April sejak pencatatan dimulai 56 tahun lalu.
Awal bulan ini, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan bahwa lebih dari 243 juta anak di Asia Timur dan Pasifik berisiko terkena penyakit dan kematian akibat cuaca panas, seiring dengan bersiap menghadapi musim panas yang luar biasa panasnya.
Gelombang panas yang berkepanjangan telah memaksa Filipina untuk menutup beberapa sekolah pada awal bulan ini, yang mendorong kembalinya pembelajaran jarak jauh yang menjadi hal yang biasa selama masa Covid, sementara pemerintah mendesak masyarakat untuk menghemat listrik karena pembangkit listrik terpaksa ditutup.
Pemerintah provinsi di pulau utama Luzon akan menerapkan empat hari kerja dalam seminggu hingga bulan Juli untuk mengurangi dampak suhu tinggi terhadap pegawai dan masyarakat.
DI Ho Chi Minh, Vietnam orang-orang mencari perlindungan dari panasnya udara di pusat perbelanjaan ber-AC di pusat bisnis.
Media pemerintah melaporkan dan badan cuaca nasional negara itu memperingatkan akan adanya risiko.
Perusahaan listrik negara Vietnam juga mendesak konsumen untuk tidak bekerja terlalu keras pada unit AC mereka, dan memperingatkan bahwa konsumsi listrik telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.(South China Morning Post)