Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan Houthi mengumumkan penargetan dua kapal perusak Amerika Serikat (AS) dan dua kapal Israel pada Selasa (30/4/2024) pagi waktu setempat.
Kedua kapal itu menjadi sasaran Houthi ketika berada di Laut Merah dan Samudera Hindia.
"Kami melakukan operasi militer terhadap kapal perang musuh di Laut Merah, termasuk dua kapal perusak Amerika menggunakan sejumlah drone," kata Brigjen Yahya Saree, dikutip saluran berita Yaman Al-Masirah, Selasa.
Yahya Saree mengatakan operasi itu merupakan bentuk solidaritas untuk Palestina.
Ia mengatakan bahwa Angkatan Laut, Rudal, dan Angkatan Udara Yaman melakukan operasi gabungan di Laut Merah dan serangannya akurat dalam operasi itu.
"Kapal Cyclades di Laut Merah dan MSC Orion di Samudera Hindia juga menjadi sasaran menggunakan metode yang menipu dan disamarkan," kata Yahya Saree, dikutip dari Al Mayadeen.
Cyclades adalah kapal curah yang menjadi sasaran Houthi terbaru setelah penargetan kapal curah yang dilakukan pada 12 hari lalu, sementara kapal MSC Orion adalah kapal kontainer.
"Cyclades menjadi sasaran setelah melanggar keputusan yang diberlakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman, yang melarang kapal berlayar menuju atau dari pelabuhan yang diduduki Israel. Kapal itu menuju ke pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) pada 21 April," menurut pernyataan Yahya Saree.
Juru bicara itu mengatakan kedua kapal tersebut sedang menuju ke pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan Palestina.
3. Prajurit Kiev: Tak Ada yang Sudi Gabung Pasukan Ukraina, Banyak yang Kabur Lewat Sungai & Tenggelam
Seorang tentara Ukraina yang berdinas di Batalion Azov mengklaim tidak ada yang sudi bergabung dengan pasukan Ukraina.
Baca juga: Tak Ada Lagi Jatah AS Untuk Ukraina, AS Bujuk Anggota NATO Sumbangkan Peluncur Patriot ke Kiev
Tentara yang dilaporkan bernama Nico itu mengungkapkan situasi pelik yang kini dihadapi Ukraina.
Dia menyebut ada banyak warga Ukraina yang menghindari wajib militer.
“Sekarang tak ada yang bersedia bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina,” ujar Nico kepada media setempat, dikutip dari Sputnik News.