Iran saat itu meluncurkan 300 rudal dan drone dari wilayahnya menuju situs militer Israel.
“Sistem Amerika yang bekerja melawan rudal balistik Iran selama serangan terhadap Israel sebagian besar gagal," lapor Radio Angkatan Darat Israel, Rabu (1/5/2024).
“Dari 8 rudal yang diluncurkan dari laut, hanya dua yang ditembak jatuh," lanjutnya.
Radio Angkatan Darat Israel tidak memberikan sumber informasinya, juga tidak menunjukkan nasib rudal yang gagal dicegat oleh pertahanan AS.
Belum ada komentar langsung dari AS mengenai laporan tersebut.
Israel dan AS mengatakan pada saat itu bahwa mereka mampu mencegat sebagian besar rudal dan drone yang diluncurkan oleh Iran.
Sebelumnya, Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Serangan Israel itu meruntuhkan sebagian besar kompleks itu dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds elit Iran.
3. Awas Ancaman Ledakan Nuklir Iran, Pemimpin Tertinggi Setuju, Salah Senggol Bisa Hancurkan Israel
Sejumlah peringatan dan ancaman terlontar dari para pejabat hingga pemerhati militer Timur Tengah tentang bahaya ledakan nuklir Iran.
Hal ini muncul sejak serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel pada tanggal 14 April 2024 disebut sebagai “Janji Sejati” oleh rezim Iran.
Baca juga: Media Israel: Pertahanan Udara AS Gagal Cegat Rudal Iran, Cuma 2 dari 6 yang Ditembak Jatuh
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga menyatakan, Iran tinggal berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan lagi, karena memiliki cukup uranium untuk mengembangkan bom nuklir.
Para pejabat rezim Iran, khususnya dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah meningkatkan peringatan mereka akan terjadinya ledakan nuklir Iran, yaitu produksi bom nuklir.
Diskusi terbuka yang dilakukan Iran menandakan perubahan dalam kebijakan nuklir Iran agar masyarakat dalam dan luar negeri menganggap senjata nuklir Iran tidak lagi tabu.