TRIBUNNEWS.COM - Masalah cuaca ekstrem dalam bentuk gelombang panas terus melanda sejumlah wilayah Asia Tenggara beberapa waktu belakangan ini termasuk di Thailand.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengatasi panasnya suhu udara ekstrem tersebut baik melalui cara yang mutakhir ataupun di luar nalar.
Salah satu cara yang unik untuk menghadapi gelombang panas ini pun ditunjukkan melalui aksi viral sebuah komunitas di Thailand.
Komunitas unik ini menjadi viral karena menggunakan boneka karakter animasi Jepang, Doraemon sebagai salah satu alat dalam ritual memanggil hujan.
Dikutip Tribunews dari Sinar Harian, Malaysia, usut punya usut ritual menggunakan patung Doraemon ini dilakukan sebagai ganti seekor kucing hidup yang biasanya diarak dalam upacara tradisional untuk memanggil hujan tersebut.
Boneka Doraemon juga diparadekan di sepanjang jalan utama di Kota Khao Khala, Provinsi Nakhon Sawan setelah daerah tersebut mengalami kekeringan berkepanjangan selama beberapa bulan terakhir.
Adapun upacara ritual tersebut bernama 'Hae Nang Meaw' atau parade kucing dan biasanya dilakukan oleh komunitas lokal dan biasanya dilakukan oleh para petani di Khao Khala.
Viralnya ritual memanggil hujan dengan Doraemon di media sosial ini sendiri terjadi setelah peristiwa tersebut dibagikan oleh peneliti Dr. Tarin Clanuwat dari Universitas Waseda di platform X.
Hingga hari Kamis (2/5/2024), cuitan tersebut telah dilihat lebih dari 16 juta kali, disukai oleh 219.000 pengguna, dan dibagikan ulang lebih dari 39.000 kali.
Upacara unik ini sendiri bisa dimaklumi mengingat selama sebulan terakhir, Thailand mengalami gelombang panas yang tidak biasa dengan lebih dari 30 distrik di 77 provinsi menghadapi suhu panas ekstrem.
Menurut data dari Departemen Meteorologi, suhu di negara itu telah melebihi 40 derajat celsius di 26 provinsi pada bulan April.
Baca juga: Gelombang Panas di Asia Tenggara Capai Rekor Terburuknya, Peringatan Kesehatan Dikeluarkan
Negara-negara di ASEAN keluarkan Warning Gelombang Panas
Beberapa negara di Asia Tenggara telah menutup sekolah dan memberikan libur kepada siswa karena gelombang panas yang ekstrem.
Di Filipina, jutaan siswa harus mengambil cuti sekolah pada Senin (29/4/2024) yang lalu.
Kementerian Pendidikan memerintahkan siswa untuk melanjutkan aktivitas sekolah secara daring.