News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kapal Induk USS Eisenhower Putar Haluan Balik ke Laut Merah, Ada Apa?

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amerika Serikat memerintahkan kapal induk USS Eisenhower kembali ke Laut Merah untuk kembali menghadapi militer Yaman setelah kapal induk tersebut sempat ditarik dari Laut Merah menuju Mediterania, April lalu.

TRIBUNEWS.COM - Amerika Serikat memerintahkan kapal induknya, USS Dwight D Eisenhower kembali ke Laut Merah untuk menghadapi Yaman setelah kapal induk tersebut sempat ditarik dari Laut Merah menuju Mediterania, April lalu.

Kembalinya kapal tersebut ke Laut Merah terjadi ketika Angkatan Bersenjata Yaman melanjutkan operasi angkatan laut mereka terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, Laut Arab, Teluk Aden, dan Samudera Hindia.

Selama militer Amerika Serikat dan Uni Eropa gagal membuat aliansi dalam menghadapi Yaman.

Seorang pejabat AS kepada Al Arabiya pada 7 April membenarkan bahwa kapal induk USS Eisenhower kembali ke Laut Merah setelah mundur ke Mediterania pada bulan April.

“Kapal induk USS Dwight D Eisenhower (CVN-69) kembali ke Laut Merah dan telah dikerahkan selama lebih dari 200 hari,” sebut USNI News.

Kapal tersebut melakukan kunjungan pelabuhan pertamanya sejak Oktober di Teluk Souda, Kreta, sebelum kembali ke Laut Merah.

USS Eisenhower awalnya dikerahkan ke Laut Merah pada 13 Oktober, hanya beberapa hari setelah Operasi Banjir Al-Aqsa ke wilayah Israel yang dilancarkan Hamas.

Angkatan Bersenjata Yaman baru-baru ini mengumumkan perluasan operasi mereka hingga mencakup Laut Mediterania.

USS Eisenhower sangat terlibat dalam upaya untuk mencegat serangan terus-menerus dari Yaman yang menargetkan kapal-kapal terkait Israel dan kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel.

Baca juga: Panglima Houthi Intensifkan Serangan, Minta Pasukannya Hajar Kapal Israel yang Lewat di Laut Merah

AS dan Inggris melancarkan aksi pengeboman terhadap Yaman Januari 2024 lalu sebagai upaya menghalangi blokade maritim yang dilakukan Yaman.

Namun serangan tersebut tidak melakukan apa pun kecuali menempatkan kapal-kapal AS dan Inggris di garis tembak.

Sementara itu, upaya militer Uni Eropa untuk menghalangi Angkatan Bersenjata Yaman juga gagal.

Komandan misi militer Uni Eropa di Laut Merah baru-baru ini memperingatkan bahwa ia tidak memiliki cukup kapal untuk menghadapi operasi maritim Angkatan Bersenjata Yaman yang sedang berlangsung.

Baca juga: Senjata Fregat Denmark Malfungsi Saat Diserang Drone Houthi di Laut Merah, Petinggi Militer Dipecat

Pada bulan yang sama ketika Eisenhower meninggalkan Laut Merah, Prancis menarik fregat FREMM Alsace dari wilayah tersebut karena tingkat ancaman tak terduga yang dihadapinya, dan Belgia mengumumkan penundaan pengerahan fregat Louise-Marie untuk jangka waktu “tidak terbatas” setelah kapal tersebut kapal gagal dalam serangkaian tes teknis.

“Tingkat ancamannya tetap sama” sejak UE meluncurkan misi angkatan lautnya di Laut Merah pada bulan Februari, menurut komandan Operasi Aspides Yunani, Laksamana Muda Vasileios Gryparis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini