TRIBUNNEWS.COM - 100 lebih tawon menyerang kelompok pasukan pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza Selatan.
IDF mengumumkan informasi tersebut pada Jumat sore (10/5/2024).
Pusat Medis Sheba melaporkan akibat serangan ratusan tawon itu puluhan tentara Israel harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Beberapa dari mereka dipindahkan ke bangsal standar untuk perawatan.
Namun, seorang tentara dipindahkan ke perawatan intensif.
IDF mengatakan insiden itu terjadi seusai tank militer menabrak sarang tawon, akibatnya terjadi serangan hewan tersebut.
“Saya belum pernah melihat kasus serupa dimana ratusan tawon menyerang satu orang,” kata Dr. Avi Ironi, direktur Pusat Medis Darurat Sheba, mengutip The Jerusalem Post.
Dr. Avi merasa keheranan pasalnya kejadian 100 lebih tawon menyerang IDF merupakan kejadian langka.
Serangan lebah yang aneh ini adalah yang terbaru dari serangkaian kecelakaan dan kesalahan yang mengganggu invasi IDF di Gaza.
Insiden tersebut terjadi di tengah operasi yang dipimpin oleh Brigade Selatan Divisi Gaza di wilayah perbatasan di seberang komunitas Nirim Israel.
Menurut Pusat Medis Sheba, beberapa tentara menderita reaksi alergi akibat disengat ratusan tawon atau lebah itu.
Baca juga: Israel Mau Gempur Habis-habisan, Hamas Main Kucing-kucingan: Yahya Sinwar Ternyata Tak Ada di Rafah
Dilaporkan situasi tersebut belum pernah dialami oleh para profesional medis dalam skala seperti ini, mengutip The Times of Israel.
Rumah sakit Israel menanggapinya dengan mengerahkan perawatan intensif, anestesi, toksikologi, dan oftalmologi untuk memastikan perawatan yang tepat bagi tentara yang terkena dampak.
“Ada laporan kasus yang bertambah parah, jadi kami bermaksud memantaunya dan memastikan tidak bertambah parah, dan tidak ada kerusakan sistemik. Mereka akan tetap dalam pengawasan untuk memastikan kondisinya stabil," lanjut Dr.A vi.
Sebelumnya IDF juga telah diserang oleh anjing liar pada tahap awal invasi mereka ke Gaza.
Serangan anjing liar itu menyebabkan pemusnahan massal anjing di Jalur Gaza, dilaporkan untuk mencegah penyebaran penyakit dan mencegah anjing-anjing tersebut menyeberang ke Israel.
Dan menurut laporan pihak Israel menghilangkan potensi anjing-anjing Israel terkena rabies atau penyakit lainnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)