TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Kyiv pada Selasa (14/5/2024).
Antony Blinken meyakinkan Zelensky bahwa AS tetap mendukungnya dan memberikan bantuan militer ke Ukraina.
"Sebagian dari paket bantuan besar AS telah tiba di Ukraina dan lebih banyak lagi yang sedang dikirim yang akan membuat perbedaan yang nyata," kata Antony Blinken di Kyiv, Selasa (14/5/2024).
Kunjungan itu dilakukan saat Ukraina menghadapi serangan besar Rusia di Kharkiv sejak minggu lalu.
Ini adalah kunjungan pertamanya sejak Kongres AS meloloskan paket bantuan senilai $61 miliar ke Ukraina yang telah lama tertunda pada bulan lalu.
"Kami tahu ini adalah masa yang penuh tantangan. Namun kami juga tahu bahwa dalam waktu dekat bantuan tersebut kini sedang dikirim, sebagian telah tiba dan akan lebih banyak lagi yang akan tiba," ujarnya.
"Dan hal ini akan membuat perbedaan nyata terhadap agresi Rusia yang sedang berlangsung di medan perang," lanjutnya, dikutip dari Reuters.
Zelensky mengatakan tentaranya membutuhkan bantuan militer untuk pertahanan udara.
"Pasokan pertahanan udara adalah defisit terbesar bagi kami karena Rusia melakukan serangan udara jarak jauh sejak Maret yang menghantam fasilitas listrik dan menyebabkan pemadaman listrik," kata Zelensky kepada Antony Blinken.
Ia mengatakan Ukraina membutuhkan setidaknya sistem pertahanan rudal Patriot.
"Saat ini kita benar-benar membutuhkan dua Patriot untuk Kharkiv, untuk wilayah Kharkiv karena di sana masyarakat sedang diserang. Warga sipil, pejuang, semua orang berada di bawah serangan rudal Rusia," lanjutnya.
Baca juga: Rusia Hanya Maju Sedikit, Tapi Jadi Mimpi Buruk Buat Tentara Ukraina di Kharkov
Antony Blinken tiba di Kyiv dengan kereta api pada pagi hari ini dalam kunjungan yang sebelumnya dirahasiakan, seperti diberitakan AP News.
Kunjungan ini hanya beberapa hari setelah Rusia melancarkan serangan darat ke utara wilayah Kharkiv.
Sebelumnya, Ukraina berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah pada tahun pertama setelah invasi Rusia pada tahun 2022.
Namun, Ukraina gagal dalam serangan balasannya tahun lalu dan dalam beberapa bulan terakhir Rusia telah mengambil kembali posisinya di garis depan.
Sementara itu, bantuan militer AS untuk Ukraina sempat tertahan selama berbulan-bulan karena perdebatan di Kongres AS, yang akhirnya disetujui pada Maret lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)