Satukan Barisan, Pemimpin Hizbullah Menerima Para Pejabat Hamas Membahas Upaya Perlawanan Bersama
TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin Hizbullah menerima para pejabat Hamas untuk membahas upaya perlawanan bersama.
Hassan Nasrallah mengatakan Israel bisa mengakui kekalahan dan kembali melakukan perundingan gencatan senjata atau melanjutkan upaya perang yang sia-sia.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menerima delegasi dari gerakan perlawanan Palestina Hamas pada 15 Mei.
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, juga termasuk Muhammad Nasr dan Osama Hamdan, yang melakukan diskusi mendalam dan ekstensif mengenai Jalur Gaza, Palestina secara lebih luas, dan front dukungan regional.
“Jalannya negosiasi baru-baru ini dan hasil dari posisi politik internasional serta gerakan mahasiswa di banyak belahan dunia juga ditinjau,” rilis media Hizbullah berbunyi.
Persatuan antara cabang-cabang perlawanan dalam semua upaya perjuangan kemerdekaan, politik, dan publik ditekankan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Operasi Banjir Al-Aqsa.
Dalam pidato Nasrallah baru-baru ini pada hari Senin untuk memperingati kematian komandan Hizbullah Mustafa Badreddine, dia menekankan komitmen Hizbullah untuk memerangi Israel sampai mereka menghentikan perangnya di Gaza.
“Tujuan pertama dan terpenting dari Front Lebanon adalah untuk berkontribusi menekan Israel agar menghentikan perang di Gaza,” kata Nasrallah, seraya menambahkan, “Amerika dan Prancis telah mengakui fakta ini,” mengacu pada upaya gagal Washington dan Paris untuk menekan Hizbullah. untuk menghentikan pertarungan mereka.
Saat berbicara kepada pemukim Israel, pemimpin perlawanan Lebanon mengatakan, “Kami mengatakan kepada pemukim di utara, jika Anda menginginkan solusi, datanglah ke pemerintah Anda dan beritahu mereka untuk menghentikan perang di Gaza.”
Ratusan pemukim turun ke jalan untuk memprotes situasi di wilayah utara.
Menurut harian Israel Haaretz, beberapa pemukim mengatakan bahwa “pemerintah telah kehilangan wilayah utara.”
Nasrallah mencatat dalam pidatonya, “Kami memperkirakan bahwa musuh memiliki dua pilihan: kembali ke usulan para mediator, yang berarti kekalahan, atau tetap berada dalam [perang gesekan yang berkelanjutan] yang akan berkepanjangan bagi mereka. Dalam kedua kasus tersebut, perlawanan akan menang.”
Hizbullah terus menembaki pemukiman Israel di utara hingga Acre sebagai solidaritas terhadap perlawanan Palestina, yang menyebabkan ratusan ribu pemukim dievakuasi.
Baru-baru ini, operasi Hizbullah melawan Israel semakin intensif. Hal ini termasuk serangan terhadap balon mata-mata Israel dan pangkalan operasinya, yang diumumkan melalui video di media militer resmi kelompok tersebut.
(Sumber: The Cradle)