Media Israel: Drone Hizbullah Sanggup Meluncur 35 Km dari Perbatasan Hantam Fasilitas Vital Militer IDF
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel (IDF) pada Kamis (16/5/2024) mengkonfirmasi kalau fasilitas militer 'sensitif' mereka di kawasan Galilea Bawah
Dalam serangan pada Rabu tersebut, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan drone bermuatan bahan peledak ke pangkalan Angkatan Udara Israel tempat balon pendeteksi rudal raksasa, yang dikenal sebagai Sky Dew, dioperasikan.
Media Israel, Times of Israel, menyoroti serangan Hizbullah kali ini sebagai serangan terdalam gerakan perlawanan Lebaonon terhadap Israel di tengah perang Gaza yang tengah berkecamuk.
Baca juga: Komandan Senior Lapangan Dibunuh Israel, Hizbullah Luncurkan 40 Rudal dari Lebanon ke Galilea
Bukan apa-apa, pangkalan udara Israel di Galilea Bawah tersebut terletak di dekat Persimpangan Golani, sekitar 35 kilometer (21 mil) dari perbatasan Lebanon.
"IDF pada Kamis pagi mengkonfirmasi bahwa salah satu drone Hizbullah menghantam fasilitas militer sensitif di daerah Golani Junction," tulis laporan tersebut menyoroti jauhnya jangkauan serangan yang bisa dilakukan Hizbullah.
Dua drone diluncurkan dalam serangan itu, dan satu drone ditembak jatuh oleh pertahanan udara, menurut militer Israel.
Drone peledak kedua menghantam fasilitas tersebut, dan kerusakannya sedang dinilai oleh militer Israel.
Baca juga: Hizbullah Gelar 7 Operasi Militer ke Israel: Gunakan Berbagai Senjata, Upaya Cegah Genosida di Rafah
Aerostat Sky Dew Masih Eror, Jet IDF Gempur Lebanon
Hizbullah telah meluncurkan ribuan drone, rudal, dan roket ke Israel utara dalam tujuh bulan terakhir, meskipun serangan tersebut sebagian besar terbatas pada wilayah perbatasan.
Hingga Rabu, kelompok perlawanan Lebanon tersebut telah menembakkan proyektil ke sasaran Israel hingga sekitar 15 kilometer (9 mil) dari perbatasan.
Aerostat Sky Dew, sebuah balon radar berteknologi mutakhir, dikerahkan Israel di ketinggian untuk mendeteksi rudal jarak jauh, rudal jelajah, dan drone yang masuk.
"Balon canggih ini pertama kali digunakan sekitar dua tahun yang lalu, namun sistem ini belum beroperasi dan mengalami kemunduran yang signifikan dalam penerapannya," tulis laporan tersebut.
Menanggapi serangan tersebut, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan semalaman di Baalbek, Lebanon timur laut, yang merupakan basis Hizbullah sekitar 100 kilometer dari perbatasan.
Serangan itu menargetkan pabrik senjata Hizbullah, yang digunakan untuk membuat amunisi dan drone berpemandu, menurut penilaian militer.