Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Perintahkan Herzi Halevi untuk Setop Siaran Televisi Al Jazeera
TRIBUNNEWS.COM- Menteri perang Israel, Yoav Gallant memerintahkan penutupan siaran televisi Al Jazeera di Tepi Barat.
Tentara berupaya menerapkan perintah tersebut terhadap outlet berita Qatar menyusul larangannya di Israel awal bulan ini.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah menginstruksikan Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi untuk mencegah Al Jazeera mengudara di Tepi Barat yang diduduki, setelah adanya larangan terhadap jaringan tersebut di Israel awal bulan ini.
Menurut laporan Radio Tentara Israel yang mengutip pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya, tentara sedang berupaya menerapkan perintah tersebut terhadap outlet berita Qatar.
Laporan tersebut menambahkan bahwa masih belum jelas apakah arahan tersebut akan mencakup wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel atau apakah akan diperluas ke wilayah Palestina, di mana Al Jazeera terus mendapatkan banyak penayangan.
Juga tidak jelas apakah perintah tersebut akan menutup kantor Al Jazeera di Ramallah atau melarang jaringan tersebut mengudara di televisi di seluruh wilayah Palestina. Al Jazeera belum mengomentari situasi ini.
Baca juga: Pangkalan Kendali Udara Meron dan Barak Pranit di Galilea Israel Dihujani Roket dan Rudal Hizbullah
Sebelumnya, Al Jazeera menyiarkan langsung dari Yerusalem, Tel Aviv, dan lokasi dekat Gaza di Israel utara setiap hari.
Namun, kini mereka terpaksa membuat semua kontennya dari Ramallah.
Pada tanggal 5 Mei, pemerintah Israel meratifikasi keputusan untuk menutup Al Jazeera di Israel, menutup kantornya, menyita peralatan penyiaran, memutus saluran dari penyedia kabel dan satelit, dan membatasi akses ke situs webnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, setelah pemungutan suara kabinet mengenai penutupan tersebut, menegaskan bahwa Al Jazeera telah merugikan keamanan Israel dan menghasut terhadap tentara, dan mencirikan media tersebut sebagai corong Hamas.
Rekaman video yang beredar online menggambarkan petugas yang menyamar membongkar peralatan kamera di sebuah kamar hotel, yang diidentifikasi oleh sumber dari Al Jazeera terletak di Yerusalem Timur.
Baca juga: Begini Foto-foto PM Malaysia Anwar Ibrahim & Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Sempat Dihapus Meta
Bulan lalu, Netanyahu menggambarkan media yang berbasis di Doha itu sebagai saluran perjuangan Hamas dan menegaskan kembali bahwa Tel Aviv akan segera bertindak untuk menghentikan kegiatannya berdasarkan undang-undang yang diusulkan.
Israel telah melakukan beberapa konfrontasi dengan kantor berita Qatar selama bertahun-tahun, termasuk pembunuhan seorang jurnalis dan pekerja lepas melalui serangan udara di Gaza dan penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap Shireen Abu Akleh pada Mei 2022.
(Sumber: The Cradle)