TRIBUNNEWS.COM -- Rusia mengklaim berhasil menembak rudal jelajah Ukraina, Storm Shadow yang ditembakkan dari jet tempur.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (16/5/2024) melaporkan, rudal Jarak jauh tersebut dihancurkan oleh tim sistem rudal anti-pesawat Tor-M2 dari pasukan perisai Battlegroup East Rusia di garis pertahanan pertama di wilayah Donetsk.
“Storm Shadow adalah target yang cukup kompleks yang diluncurkan dari pesawat musuh. Kami diperingatkan tentang hal itu dan kemudian kami mencari di sektor itu, mendeteksi dan menghancurkannya. Kompleksitas dari target ini adalah ia terbang pada ketinggian rendah. Tapi [Tor- Sistem M2] mampu mengatasi target yang terbang rendah dengan sangat baik,” kata kementerian tersebut mengutip komandan tim dengan tanda panggilan Balova dikutip dari TASS.
Baca juga: Kepung Tentara Ukraina dari Utara dan Barat, Pasukan Putin Telah Menyusup ke Kota Volchansk
Sehari sebelumnya, tim yang sama juga diklaim telah menangkal serangan yang melibatkan rudal ATACMS buatan AS, bom udara berpemandu Hammer buatan Prancis, HARM buatan AS, proyektil kaliber besar, dan kendaraan udara tak berawak sayap tetap.
Pertahanan udara telah menjatuhkan sepuluh rudal ATACMS di Semenanjung Krimea, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
“Beberapa upaya rezim Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap sasaran Rusia digagalkan tadi malam. Serangan tersebut melibatkan rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) buatan AS, bom udara berpemandu Hammer buatan Prancis, dan anti-pesawat anti-tank berkecepatan tinggi buatan AS. -Rudal Radiasi (HARM), proyektil kaliber besar, dan kendaraan udara tak berawak sayap tetap. Pertahanan udara yang bertugas menghancurkan sepuluh rudal ATACMS di Semenanjung Krimea,” demikian bunyi pernyataan itu.
Setiap tim memiliki rekor lusinan target yang hancur: kendaraan udara tak berawak dengan berbagai modifikasi, bom udara luncur, pesawat terbang, dan helikopter.
Sistem rudal antipesawat Tor-M2 dapat beroperasi baik dalam mode manual dengan bantuan operator maupun secara otomatis.
Sistem ini mengontrol sendiri wilayah udara yang ditentukan dan secara mandiri mengunci semua target udara yang tidak teridentifikasi oleh teknologi teman atau musuh.