Ia juga mengkritik standar ganda yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) yang berupaya menyelesaikan masalah Palestina dan Israel.
"Agresi rezim Zionis terhadap Jalur Gaza dilakukan dengan dukungan politik dan militer Amerika Serikat," kata Mahmoud Abbas.
"Evakuasi penduduk Jalur Gaza dan Tepi Barat ke luar wilayah Palestina serta terulangnya bencana tahun 1948 dan 1967 harus dihindari," ujarnya.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.272 jiwa dan 79.205 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (17/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel