Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MADRID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares dengan tegas menolak permintaan izin bersandar untuk kapal Marianne Danica yang mengangkut senjata tujuan Israel.
Pernyataan tersebut dilontarkan Menlu Albares tak lama setelah kapal Marianne Danica mengirimkan surat ke Pemerintah Spanyol untuk meminta izin berlabih di Pelabuhan tenggara Cartagena pada 21 Mei 2024.
Namun setelah ditelusuri surat kabar El Pais kapal berbendera Denmark tersebut membawa kargo yang berisi 27 ton bahan peledak dari Madras di India ke pelabuhan Haifa di Israel.
Spanyol menilai puluhan ton bahan peledak yang diangkut kapal Marianne Danica nantinya akan digunakan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menyuplai amunisi ke pasukan perang Israel yang bertugas di Gaza.
Alasan ini yang mendorong otoritas Spanyol untuk mengambil langkah tegas dengan menolak izin bersandar kapal Marianne Danica di pelabuhan Cartagena.
“Ini akan menjadi kebijakan yang konsisten terhadap kapal mana pun yang membawa senjata ke Israel yang ingin singgah di pelabuhan Spanyol. Timur Tengah tidak membutuhkan lebih banyak senjata, namun membutuhkan lebih banyak perdamaian,” ujar Menlu Albares dikutip dari Alarabiya.
Sejak perang di Timur Tengah pecah, Spanyol telah menjadi salah satu negara Eropa yang paling kritis terhadap serangan Israel di Gaza yang telah memicu genosida menewaskan lebih dari 35.000 korban jiwa.
Sebagai bentuk kekecewaan Spanyol atas tindakan genosida yang dilakukan Netanyahu, negara ini bahkan Spanyol menghentikan penjualan senjata ke Israel.
Baca juga: Warga Israel Serang dan Bakar Truk Bantuan ke Gaza di Tarqumiya, Paket Bahan Pangan Dirusak
Sejumlah pejabat Menteri Spanyol kompak menyerukan pemerintahan negaranya menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel.
Selain melakukan kritikan, Spanyol juga berupaya untuk menggalang dukungan dari negara-negara Eropa lainnya terhadap gagasan mengakui kemerdekaan Palestina yang lebih dari 70 tahun diduduki Israel.
Baca juga: Kekerasan Meningkat di Tepi Barat, Kanada Pertama Kali Beri Sanksi 4 Pemukim Ekstremis Israel
Langkah ini dilakukan Spanyol mengikuti Dublin dan Madrid, serta antara Slovenia dan Malta yang telah lebih dulu mengajukan permohonan ke PBB agar Palestina menjadi anggota penuh pakta PBB.
Dengan upaya ini perdamaian di wilayah tersebut bisa segera tercapai sehingga jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel bisa ditekan.