Spanyol Larang Kapal Bawa Senjata ke Israel Berlabuh di Pelabuhan Cartagena, Say No To Genosida Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Spanyol menolak mengizin berlabuh untuk kapal-kapa yang membawa senjata dari India ke Israel.
Spanyol menyatakan tidak ingin berkontribusi dalam perang genosida Israel di Gaza.
Spanyol tidak akan mengizinkan kapal-kapal yang membawa senjata untuk singgah di pelabuhannya, kata Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares pada 17 Mei, karena Spanyol tidak “ingin berkontribusi dalam perang” di Gaza.
Albares mengatakan penolakan tersebut konsisten dengan keputusan pemerintah yang tidak memberikan izin ekspor senjata ke Israel sejak 7 Oktober.
Pengumuman itu muncul setelah Menteri Transportasi Spanyol Oscar Puente mengonfirmasi melalui postingan media sosial penolakan negaranya untuk mengizinkan kapal yang membawa senjata ke Israel berlabuh di pelabuhan Cartagena di Spanyol tenggara.
Marian Danica, yang membawa sekitar 27 ton bahan peledak dari kota Madras di India ke Israel, meminta izin untuk tiba di Cartagena pada 21 Mei, lapor surat kabar Spanyol El Pais.
Pemerintah Spanyol tidak ingin berkontribusi terhadap perang dan pengepungan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Perang yang secara luas dipandang sebagai genosida, sebagian karena tekanan dari blok parlemen paling kiri, Sumar, mitra minoritas dalam koalisi sosialis yang berkuasa di Spanyol.
Baca juga: Reaksi Netizen atas Ulah Barbar Warga Israel yang Buang-buang Makanan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Para pemimpin politik Israel telah menyatakan keinginan mereka untuk memberantas Gaza dan populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang untuk memberi jalan bagi pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
“Tidak ada tindakan setengah-setengah,” kata Menteri Keuangan Smotrich pada tanggal 30 April, menurut surat kabar Israel Haaretz.
“Rafah, Deir Al-Balah, Nuseirat – pemusnahan total. ‘Engkau akan menghapuskan ingatan tentang Amalek dari bawah langit’ – tidak ada tempat di bawah langit.”
Rafah adalah sebuah kota di Gaza selatan di perbatasan Mesir, yang saat ini sedang diserang dan dibom oleh Israel, yang selanjutnya membuat ratusan ribu orang mengungsi yang sudah tinggal di tenda-tenda.
Deir Al-Balah dan kamp pengungsi Nuseirat merupakan wilayah di Gaza tengah.
Sejak dimulainya perang, operasi militer Israel telah menewaskan lebih dari 35.000 orang dan melukai sekitar 79.000 orang, menurut statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.
(Sumber: The Cradle)